Suara.com - Maskapai penerbangan asal Australia, Qantas Airlines membuat keputusan besar dengan membuang atau menghapus fitur layanan musik on board dari rute perjalanan domestik Australia.
Kata Qantas, mereka telah melakukan "tinjauan komprehensif" dan menyimpulkan bahwa tidak banyak orang menggunakan layanan hiburan musik di maskapai tersebut.
"Penelitian kami menunjukkan bahwa rata-rata kurang dari 10 persen pelanggan per penerbangan menyetel saluran radio dan musik. Ini juga menunjukkan bahwa banyak penumpang di penerbangan domestik dan internasional membawa perangkat musik sendiri dengan musik yang sudah diunduh," kata juru bicara Qantas kepada News.
Lanjutnya, penumpang lebih banyak memilih menikmati film atau acara TV dibanding musik yang membuat Qantas semakin yakin untuk mencoret layanan musik mereka.
Baca Juga: Begini Cara Tepat Hapus Riasan Mata dengan Minyak Zaitun
Meski demikian, Podcast dan audiobook masih tersedia di rute domestik serta rute internasional juga masih bisa dapat menikmati layanan musik.
Tapi tetap saja, langkah tersebut dianggap sebagai pukulan telak bagi industri musik di sana.
Tim Shiel dari Double J Radio ABC menerima banyak tanggapan ketika dia mengungkapkan pendapatnya. "Qantas memangkas musik dari program hiburan dalam penerbangan mereka karena alasan 'kurang dari sepuluh persen pelanggan per penerbangan menyetelnya". Apakah Anda dalam 10 persen itu?" tanya Shiel.
Pendapatnya itu tentu saja mendapat tanggapan beragam.
"Musik selalu menjadi hal yang berguna untuk memblokir kebisingan dalam pesawat ketika tidur. Selain itu, musik sangat berguna saat lepas landas dan mendarat. Setidaknya membantu menenangkan saraf terutama ketika ketika pesawat bergejolak," jawab seorang warganet.
Baca Juga: Mau Nonton Langsung Asian Para Games 2018? Catat Lokasinya
Ada jawaban lain yang lebih keras, mereka bahkan mengancam akan memboikot Qantas Airlines. "Memalukan! Saya rasa saya akan membatalkan keanggotaan klub Qantas saya!