Hutan Nasional Ini Dihuni Hewan Langka, Penjelajah Wajib ke Sini!

Jum'at, 21 September 2018 | 11:31 WIB
Hutan Nasional Ini Dihuni Hewan Langka, Penjelajah Wajib ke Sini!
Turis sedang mendokumentasikan anak monyet di Monkey Forest, Ubud, Bali. (Suara.com/Silfa Humairah)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahukah Anda, Indonesia memiliki taman nasional dan hutan konservasi yang menempatkan hewan langka sebagai penghuninya dan dilindungi oleh negara.

Nah, menyambut Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) yang diperingati setiap tanggal 5 November, Suara.com mengulas hutan nasional apa saja yang cukup banyak menampung hewan langka dan dibuka untuk umum, baik wisatawan lokal dan mancanegara.

Taman Nasional Tanjung Puting

Orangutan di Tanjungputing, Kalimantan (Instagram/varadaborneotour)
Orangutan di Tanjungputing, Kalimantan (Instagram/varadaborneotour)

Taman Nasional Tanjung Puting di Kalimantan Tengah mulai dikenal banyak orang dengan daya tarik sebagai hutan dengan orang utan terbanyak dan menjadi destinasi para turis mancanegara untuk melihat kewan langka ini dari dekat.

Baca Juga: Derby Merah Putih, Jadwal Wakil Indonesia di 8 Besar Cina Open

Namun, ini bukanlah satu-satunya tempat konservasi orangutan di Indonesia. Ada beberapa Taman Nasional yang jadi habitat mereka seperti di beberapa kota di Sumatera, penjelajah wajib ke sini.

Taman Nasional Komodo

Turis berfoto di belakang Komodo (Instagram/xpirates_komodo)
Turis berfoto di belakang Komodo (Instagram/xpirates_komodo)

Taman Nasional Komodo terletak di antara provinsi Nusa Tenggara Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Sesuai namanya, Pulau Komodo dihuni hewan langka yang hanya bisa dijumpa di beberapa tempat ini. Komodo menjadi satwa yang harus diperhatikan dan harus dijaga untuk keberlangsungan kuantitas Komodo ke depannya.

Hutan Tiger Sanctuary dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi Barumun

Baca Juga: Capres - Cawapres Ambil Nomor Urut di KPU, Polisi Rekayasa Lalin

Sekawanan gajah di KPHK Barumun
Sekawanan gajah di KPHK Barumun. (Suara.com/Silfa Humairah)

Kawasan suaka marga satwa Hutan Tiger Sanctuary dan Kesatuan Pengelolaan Hutan Konservasi (KPHK) Barumun di Padang Lawas, Sumatera Utara ini memiliki luas kurang lebih 36.261 hektare.

Program ini merupakan kerjasama yang digagas Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Sumut yang didukung oleh Tropical Forest Conservation Action (TFCA) Sumatera, Konsorsium barumun, Balai Taman Nasional Batang Gadis dan Pemda Padang Lawas, Padang Lawas Utara, Mandailing Natal dan Tapanuli karena Lahan Tiger Sanctuary dan KPHK Barumun berada di kawasan empat kabupaten. Yakni Padang Lawas. Padang Lawas Utara. Mandailing Natal dan Tapanuli.

Selain menjadi tempat konservasi gajah, ada harimau yang pertengahan 2016 ditemukan warga di Mandailing Natal terjebak di jebakan babi, setelah proses penyembuhan dan penjinakan, harimau dilepas di kawasan KPHK.

Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL)

Orangutan  tampak bergelantungan di hutan TNGL, Sumatera Utara. (Suara.com/Silfa Humairah)
Orangutan tampak bergelantungan di hutan TNGL, Sumatera Utara. (Suara.com/Silfa Humairah)

Memasuki hutan observasi orang utan Bukitlawang yang terletak di desa Bukit Lawang, kecamatan Bohorok, Kabupaten Langkat, satu diantara pintu Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) cukup membuat Anda berdecak kagum akan alam hutan yang terjaga dengan penghuni orang utan, dan beberapa kambing hutan serta harimau.

Menyusuri hutan rimba dengan lebatnya ranting dan akar yang menjalar keluar tanah, hingga pemandangan orang utan dan lutung bersangkut-sangkutan dan pindah dari satu ranting ke ranting lainnya.

Monkey Forest

Turis sedang mendokumentasikan anak monyet di Monkey Forest, Ubud, Bali.
Turis sedang mendokumentasikan anak monyet di Monkey Forest, Ubud, Bali.

Kawasan Monkey Forest, Ubud, di Bali ini merupakan tempat hidup ratusan ekor kera Bali.

Tempat ini dibuka untuk umum sebagai lokasi tujuan wisata sehingga tidak heran setiap hari kawasan ini selalu ramai dikunjungi para wisatawan baik lokal maupun mancanegara.

Turis antusias melihat satwa khas Indonesia yang satu ini, oleh sebab itu masyarakat Indonesia harus bangga dan menjaga hewan langka yang ada di hutan nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI