Kenali Tanda Kekerasan Emosional, Apakah Anda Alami Hal Ini?

Jum'at, 21 September 2018 | 05:30 WIB
Kenali Tanda Kekerasan Emosional, Apakah Anda Alami Hal Ini?
Ilustrasi kekerasan emosional. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kekerasan emosional sering kali disepelekan karena tanda dan gejalanya “tidak jelas”, meski begitu, efek kekerasan emosional dalam hubungan asmara bisa jauh lebih berbahaya daripada kekerasan fisik, lho!

Terlebih, tindakannya sering tidak disadari oleh pelaku dan bahkan korbannya sekali pun.

Penting untuk mendeteksi sedini mungkin tanda-tanda kekerasan emosional yang mungkin terjadi dalam hubungan Anda seperti dilansir di Hello Sehat.

1. Sering menyalahkan

Baca Juga: Neno Warisman Masuk, Timses Prabowo Didaftarkan ke KPU Besok

“Begitu saja kok bisa salah, sih! Aku kan sudah pernah bilang..”

“Jangan ngaco deh! Maksud aku tadi tuh nggak begitu!”

“Kamu mengada-ngada. Itu tidak pernah terjadi.”

Kalimat-kalimat di atas pernah terlontar dari mulut pasangan? Jika ya, besar kemungkinannya pasangan menggunakan taktik manipulasi tersamar yang disebut dengan gaslighting. Pelaku akan terus bersikeras memelintirkan fakta sehingga korban malah jadi mulai meragukan kebenaran versi dirinya sendiri.

Ini adalah sinyal bahaya Anda sedang mengalami kekerasan emosional.

Baca Juga: Indra Sjafri: Formasi Tergantung Kualitas Pemain

2. Posesif

Semua orang tentu ingin diperhatikan oleh pasangannya. Akan tetapi, kalau ini dilakukan secara berlebihan sampai membiarkan pasangan posesif, maka hal ini tidak baik untuk hubungan Anda.

“Kamu harus ngabarin aku setiap hari, ya.”

“Kamu lagi dimana? Sama siapa saja?”

“Jangan pergi sama temen cowok itu, aku nggak suka.”

Saking posesifnya, ada orang yang meminta pasangannya untuk memberikan kata sandi untuk semua akun media sosialnya. Katanya, ini bertujuan untuk mencegah perselingkuhan. Begitu ia tahu bahwa Anda sedang pergi bersama teman lawan jenis, pasangan Anda akan marah besar dan langsung menyalahkan Anda.

Sikap terlalu posesif dan cemburu justru dapat memicu pasangan Anda bersikap kasar terhadap Anda.

3. Mengucapkan kata-kata yang menyakitkan

Tidak ada yang lebih menyakitkan daripada saat Anda mendapatkan perkataan negatif, terutama dari pasangan Anda sendiri. Misalnya, dia sering memanggil Anda dengan panggilan negatif seperti “bodoh” atau “ganjen” di depan teman-teman Anda.

Hati-hati, sikap buruknya ini sudah melecehkan Anda secara emosional, lho.

4. Anda harus meminta maaf, padahal Anda tidak salah

Perlu diingat bahwa pelaku kekerasan emosional biasanya memiliki sifat manipulatif. Artinya, pasangan Anda sengaja merendahkan Anda, membuat Anda tidak berdaya, dan menempatkan Anda sebagai pihak yang bersalah supaya Anda terus-terusan minta maaf.

Jika Anda memang menyadari telah berbuat salah, tentu meminta maaf adalah langkah yang tepat. Akan tetapi jika Anda yakin benar bahwa Anda tidak salah, punya buktinya, dan tudingan tanpa alasan ini terus-terusan terjadi, pertimbangkan untuk mengakhiri hubungan tersebut.

5. Pasangan selalu tidak ada untuk Anda

Pada awalnya, pasangan akan bersikap manis dan romantis dengan memberikan bunga atau barang-barang kesukaan Anda.

Tak lain, hal ini bertujuan untuk membuat Anda percaya bahwa ia menyayangi Anda. Setelah Anda larut dalam ‘permainan’nya, pasangan akan mulai bersikap manipulatif dan berperilaku kasar secara verbal.

Lagi-lagi, dia akan berdalih bahwa ini merupakan bentuk kasih sayangnya terhadap Anda. Tanpa sadar, Anda akan mulai menyalahkan diri sendiri karena sudah menuduh yang tidak-tidak.

6. Meremehkan

Apabila setiap kali diskusi atau bertengkar, ia justru mengakhiri pembicaraan dengan mendiamkan atau menolak mentah-mentah untuk mendengarkan Anda sehingga membuat Anda tidak berdaya dan dihargai.

Atau jika pasangan Anda terus-terusan merendahkan martabat dan kepercayaan diri. Misalnya Anda baru saja menang lomba esai menulis atau proyek kantor pimpinan Anda baru gol.

Bukannya mengucapkan kata selamat dan menyemangati, pasangan yang abusive justru akan meremehkan Anda. “Pantas saja kamu menang. Pesertanya paling cuma sedikit, kan lingkupnya kecil.”

ini adalah sinyal bagi Anda untuk mengakhiri hubungan.

7. Mengancam

Tanda kekerasan emosional ini sudah jelas. Jika pasangan mulai mengancam akan mengambil alih semua hal-hal penting dalam hidup Anda, mulai dari uang, rumah, bahkan anak-anak Anda, ini adalah sinyal bahaya.

Bentuk ancamannya pun bisa bermacam-macam. Entah itu ancaman untuk meninggalkan Anda, membeberkan rahasia Anda, dan sebagainya.

8. Mengisolasi

Pasangan yang abusive dan sering melakukan kekerasan emosional biasanya akan menjauhkan Anda dari keluarga dan teman-teman Anda dengan berbagai cara.

Lagi-lagi, ini bertujuan supaya Anda hanya dapat bergantung kepadanya saja.

Alhasil, pasangan Anda dapat bertindak semena-mena dan melecehkan Anda secara emosional dengan lebih leluasa. Semakin mudah Anda dijauhkan dari orang terdekat, maka semakin sulit pula bagi Anda untuk keluar dari hubungan yang tidak sehat ini.

Sebaiknya kenali karakter pasangan Anda sedari awal, apakah ia melakukan kekerasan emosional dalam hubungan asmara atau tidak, karena hubungan tersebut jauh lebih berbahaya daripada kekerasan fisik.

Berita ini sudah tayang di Hello Sehat dengan judul 8 Tanda Anda Mengalami Kekerasan Emosional Dalam Hubungan Asmara

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI