Suara.com - Surganya penggemar wisata kuliner dan belanja datang lagi, yaitu Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival (WICSF) 2018. Eventnya tampil sebulan penuh, pada 27 September - 27 Oktober 2018.
Tidak tanggung-tanggung, WICSF 2018 akan hadir di 150 mal, yang lokasinya tersebar di 20 provinsi di Indonesia. Keren nggak tuh!
Mau tahu apa yang bisa didapat dari event ini? Ada kuliner khas Indonesia yang lezatnya tidak perlu diragukan lagi.
Jajanan kekinian juga ada. Buat yang suka belanja, WICSF 2018 adalah ajang diskon.
Setiap tahun, gelaran event ini selalu sukses. Makanya, jumlah mal yang dilibatkan selalu bertambah. Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyatakan kagum dengan event ini.
“Setiap tahun, mal yang ikut terus bertambah. Pada 2016 ada 85 mal, naik jadi 104 mal di 2017 dan 150 mal di 2018. Transaksinya juga meningkat. Selama satu bulan bisa melakukan transaksi Rp 1,3 triliun per mal. Diharapkan transaksi tahun ini naik menjadi 80 persen. Acuannya, transaksi pada 2016 hingga 2017, yang naik 40 dan 60 persen,” ujar Menpar Arief Yahya merinci pada jumpa pers Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival (WICSF) 2018, di Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa (18/9/2018).
Menpar juga menyebut, jika tahun ini transaksinya naik 80 pesen, maka akan mencapai Rp 250 triliun, atau setara dengan gelaran event internasional yang diadakan oleh Alibaba, situs belanja online besar Cina pada 11 November.
“Kalau transaksi itu bisa sesuasi target, berarti sama seperti diskon hari jomblo dunia yang dibuat oleh Alibaba pada tanggal 11 bulan 11. Hal tersebut tentu sudah sangat baik dari sisi perekonomian, apalagi event kuliner dan shopping ini diselenggarakan di Indonesia,” katanya.
Menurut menteri asal Banyuwangi itu, kuliner memberikan kontribusi tertinggi bagi PDB Ekonomi Kreatif, yaitu sebesar 42 persen. Di urutan kedua ada fashion 18 persen dan ketiga, kriya 15 persen, yang masuk dalam kategori Belanja.
Rata-rata wisatawan mengeluarkan 30 persen - 40 persen dari total pengeluaran mereka untuk kuliner dan belanja.
Namun, Menpar Arief menilai ada kelemahan dari kuliner Indonesia, yaitu tidak adanya national food. Menurutnya, di bawah Bekraf Soto memang ditetapkan sebagai national food, namun, berdasarkan realita di lapangan, Kemenpar akhirnya juga menetapkan national foods, yaitu Soto, Rendang, Nasi Goreng, Sate dan dan Gado-Gado.
Selain itu, Indonesia juga tidak memiliki destinasi wisata kuliner. Untuk mengatasinya, Kemenpar menetapkan tiga destinasi yang didorong untuk menjadi destinasi gastronomi standar UNWTO, yaitu Bali, Joglosemar, dan Bandung.
“Tahun 2018 ditargetkan Ubud di Bali sudah menjadi destinasi kuliner sesuai dengan standar UNWTO, kemudian di 2019 diikuti Bandung dan Joglosemar (Jogja-Solo-Semarang). Lalu cara yang terakihir adalah melakukan Co-Branding dengan Restoran Indonesia Diaspora di mancanegara, dengan target 100, yang saat ini sudah ada 10,” terang Menpar Arief merinci.
Terkait wisata belanja, Menpar Arief yakin, kebijakan tax refund yang efektif akan menjadi daya tarik, khususnya bagi wisatawan mancanegara. Namun demikian, menurutnya, tax refund di Indonesia perlu diregulasi agar bisa bersaing di tingkat regional dan global.
Sistem pengembalian pajak bagi para wisatawan asing atau tax refund perlu dikaji.
"Dengan begitu, tax refund akan benar-benar menjadi daya tarik wisata belanja yang lebih mudah dipromosikan," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum DPP APPBI, Stefanus Ridwan S mengatakan, kehadiran kembali WICSF menunjukkan animo masyarakat Indonesia yang cukup tinggi. Penyelenggaraan WICSF 2018 bertujuan untuk mendorong reputasi Indonesia sebagai destinasi wisata kelas dunia.
“Dengan menghadirkan WICSF 2018, maka ini menjadi kesempatan bagi Indonesia untuk memperkenalkan negara sebagai destinasi belanja kelas dunia yang kaya budaya,” ujarnya.
Stefanus berharap WICSF dapat menjadi salah satu langkah strategis bagi sektor pariwisata Indonesia dalam meningkatkan angka transaksi dan kunjungan, dengan menjalin kerja sama yang lebih erat dengan Kementerian Pariwisata dan berbagai pemangku kepentingan industri pariwisata.
“WICSF dapat menjual pengalaman belanja dan kuliner menarik sambil mendukung perkembangan UMKM, serta memberikan kesempatan bagi UMKM untuk memperkenalkan produk mereka kepada khalayak yang lebih luas lagi,” katanya.
Jadi, jangan lewatkan Wonderful Indonesia Culinary and Shopping Festival (WICSF) 2018 di 150 mal mulai 27 September - 27 Oktober 2018 ya!