Suara.com - Sentuhan berbeda diberikan Festival Pinisi 2018 dalam acara penutupan, Sabtu (15/9/2018) malam. Sejak awal, event ini banyak menampilkan prosesi adat yang sakral, namun saat penutupan, suasana hangat dan romantis disajikan.
Suasana tersebut berhasil diciptakan dengan baik oleh band Armada di Pantai Tanjung Bira. Aksi band yang digawangi Rizal (vokal), Mai (gitar), Endra (bass), dan Andit (drum), memang sudah dinantikan pengunjung.
Saat lagu pertama dinyanyikan, Bukan Anak Kemarin Sore, penonton langsung histeris. Suasana semakin pecah ketika Armada membawakan lagu yang membuat mereka tenar, Mau Dibawa Kemana.
Oleh Rizal dan kawan-kawan, aransemen lagu ini diubah menjadi enerjik. Penonton dibuat terus bergerak.
Keseruan pun tercipta. Aksi penonton semakin heboh saat lagu ketiga dimainkan, Cinta Itu Buta.
Tensi pertunjukan sedikit menurun saat Pemilik Hati dibawakan. Usai lagu ini, Rizal dan rekan-rekannya berkomunikasi dengan pengunjung.
“Ini adalah show kedua Armada di Bulukumba. Semuanya sama-sama luar biasanya. Penontonnya keren. Yang jelas, sukses untuk Festival Pinisi,” ujarnya.
Menariknya, Rizal sempat meminta penonton untuk menyimpan handphone mereka. Ia ingin penonton yang datang bebas bergerak dan menikmati suasana konser tanpa gangguan ponsel yang membuat mereka sibuk merekam.
“Penonton harusnya datang ke sini untuk bergembira. Ini bukan hanya show-nya Armada, tapi pesta dan pertunjukannya Bulukumba. Jadi masyarakat di sini harus menikmatinya. Lebih baik handphone dikantongi dulu untuk menikmati lagu bersama Armada,” ajak Rizal lagi.
Dengan penuh kesadaran, handphone pun dimasukan ke dalam saku. Berikutnya, lagu Hargai Aku dinyanyikan dan terus disambut respons hangat penonton.
Suasana romantis diciptakan Armada dalam lagu Asal Kau Bahagia. Untuk menyempurnakan suasana, band asal Sumatera Selatan ini meminta semua pengunjung menghidupkan lampu flash di HP masing-masing.
“Armada ingin mengajak pengunjung membuat bintang-bintang di Bulukumba,” kata Rizal.
Saat lagu mulai dinyanyikan, seluruh penonton dibuat larut. Suasana romantis tercipta dengan sempurna.
Asal Kau Bahagia adalah soundtrack film yang dibintangi Aliando Syarif, Teuku Rassya, Dewa Dayana, dan Aurora Ribero. Lagu ini sedang hits di kalangan anak-anak muda.
Armada juga membawakan soundtrack Si Doel The Movie. Aksi menawan Rizal dan kawan-kawan, ditutup dengan lagu Pergi Pagi Pulang Pagi.
Aksi panggung Armada, membuat pengunjung terhipnotis. Buktinya, sebagian besar penonton memilih bertahan, meski show telah ditutup.
“Kami memberikan apresiasi atas terselenggaranya event ini. Kami ucapkan terima kasih atas dukungan Kemenpar. Dengan berbagai potensinya, Pantai Tanjung Bira ini akan jadi aset penting. Untuk festival tahun depan, kami membidik wisman,” kata Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah.
Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar, Esthy Reko Astuty, mengatakan, Festival Pinisi kali ini luar biasa, tapi harus lebih baik pada 2019.
“Pinisi adalah tradisi dan budaya yang mendunia. Festival Pinisi harus lebih baik lagi di 2019. Aspek 3C-nya harus diperkuat, seperti, creative, commercial, atau communication value-nya. Potensi Bulukumba ini besar, dengan keramahannya kepada wisatawan. Masyarakat juga peduli kebersihan juga kenyamaan di destinasi,” jelas Esthy.
Acungan jempol juga diberikan Menteri Pariwisata, Arief Yahya. Ia mengaku senang dengan suksesnya festival.
“Penyelenggaraan Festival Pinisi telah selesai, namun kreativitas jalan terus. Evaluasi harus dilakukan agar event tahun depan lebih fresh dan semakin menginspirasi. Potensi yang dimiliki festival ini sangat besar. Festival Pinisi masih bisa dikembangkan hingga memberikan value ekonomi yang optimal. Muaranya tetap kesejahteraan masyarakat,” katanya.