Suara.com - Ini belum pernah dilakukan sebelumnya, yang mana sebuah destinasi yang baru dirintis ke world class level ditawarkan di pasar yang sudah mapan.
Danau Toba kini ditawarkan ke Surabaya, Jawa Timur. Hasilnya?
Spot-spot terbaik jadi incaran. Huta Ginjang, Sipinsur, Taman Simalem sampai Menara Pandang Tele adalah lokasi-lokasi yang paling banyak diburu buyers Kota Pahlawan.
“Itu memang spot-spot terbaik untuk melihat Danau Toba. Bisa lihat sunrise, teduh, sejuk, hijau. Pokoknya kerenlah,” terang Ketua ASITA Sumut, Solahudin Nasution, Minggu (16/9/2018), menanggapi Misi Penjualan Destinasi Pariwisata Prioritas Danau Toba.
Baca Juga: Menpar Ajak Liburan Akhir Tahun ke Danau Toba, Banyak Serunya!
Destinasinya memang kalah nge-hits dari Bali dan kalah tenar dari Yogyakarta, tapi Danau Toba punya nilai jual tinggi. Selain panorama yang wow, ada cerita “Super Volcano Geopark” yang bisa disimak di sana.
Konon, ledakannya sempat menggemparkan dunia 75 ribu tahun silam.
Fakta lainnya pun tak kalah kerennya. Toba punya pulau di tengah danau, yang lebih luas dari Singapura. Kedalaman danau pun tidak kalah dari samudra.
Silakan googling. Danau ini juga menjadi salah satu danau terdalam di dunia, dengan kedalaman di atas 450 m.
Destinasinya juga tidak gersang, tidak terpencil. Sisi lain yang bisa dinikmati sangat banyak.
Baca Juga: Kemenpar Buka Potensi Wisata Pulo Sibandang di Danau Toba
Selain Samosir, Toba juga punya Parapat, Pulau Sibandang, Pusuk Buhit, juga Tongging yang punya Air terjun Sipiso-piso. Yang gemar memancing bisa ke Bakara.
Tawaran harga yang menggiurkan dan pelayanan istimewa menjadi salah satu daya tarik Toba. Toba all out dipasarkan, tak ingin kalah dari Bali.
"Danau Toba sebagai destinasi prioritas akan terus kami promosikan. Terus kami jual. Itu sebabnya Surabaya juga ikut kami goda," ujar Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh.
Kepala Bidang Pemasaran Area I di Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, Alfin Merancia, ditugaskan mengawal agenda hard selling ini. Dia ikut presentasi, ikut merayu para sellers yang hadir di Ballroom Ciputra World Hotel, Surabaya.
Setelah Alfin, ada Direktur Destinasi Badan Otorita Danau Toba, Moch Tata Syafaat. Ada juga Vice President Region III Domestic Jawa, Bali, Nusa Tenggara Garuda Indonesia, Asa Perkasa. Ketua Jurusan Pariwisata Universitas Ciputra IDG, Satrya Widya Dutha dan Ketua ASITA Sumut, Solahuddin Nasution juga ikut serta.
“No Return Point! Tidak boleh mandek. Sekarang sudah ada yang mengurus infrastruktur dasar untuk memberi kemudahan pada akses ke Toba. Sudah ada yang mikirin pengembangan Danau Toba sebagai Global Geopark Network (GGN). Something to see, something to do, something to buy, semua ada. Tugas kita sekarang jualan. Jemput wisatawan untuk berlibur ke Danau Toba,” timpal Alfin.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya memang tidak ikut dalam misi penjualan di Surabaya, tapi ia ikut menyemangati dari Jakarta. Menurutnya, bergotong royong, berbagi peran, dan maju bersama dalam kebersamaan di misi penjualan diyakini akan berbuah manis.
“Ibarat bermain simponi orkestra, kita akan menghasilkan yang indah, jika dimainkan bersama-sama dalam satu kesatuan. Nah, orkestra pariwisata Indonesia akan menghasilkan nada indah jika diharmonisasikan dan disinergikan dengan cantik. Akhir tahun ini, ayo ke Toba!” ajak Arief .