Suara.com - Kekayaan Danau Toba membuat Kementerian Pariwisata tak henti-hentinya mengeksplorasi potensi wisata di sana. Salah satu yang menjadi perhatian adalah pengembangan di Desa Wisata Sibandang, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara.
Desa Sibandang adalah salah satu desa di pulau kecil Sibandang, yang berada di area Danau Toba. Lokasinya tidak terlalu jauh, hanya sekitar 45 menit dari Bandara Silangit.
Untuk mencapai Sibandang, wisatawan harus menyeberangi Danau Toba dari pelabuhan Muara.
Pelabuhan kecil di Muara ini cukup vital bagi warga Pulo Sibandang, karena menjadi areal keluar masuk pulau. Yang membuat pelabuhan ini vital, feri yang beroperasi bisa mengangkut mobil dan motor.
Baca Juga: Dongkrak Turis ke Danau Toba, Kemenpar Promosi di Yogyakarta
Namun ada juga dermaga-dermaga kecil khusus penumpang, sehingga aktivitas warga tetap terjamin.
Menurut Kabid Destinasi Area I Pengembangan Destinasi pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata, Widjanarko, Pulo Sibandang harus terus berbenah agar bisa menjadi destinasi pilihan di sekitar Danau Toba.
“Potensi Pulo Sibandang sangat tinggi. Sejak awal tiba dari pelabuhan, kita sudah disodori view yang bagus. Masyarakatnya juga ramah. Kita disambut dengan sangat baik. Yang menjadi tugas adalah menaikkan value Pulo Sibandang,” paparnya, Kamis (13/9/2018).
Widjanarko menyampaikan hal tersebut dalam Bimbingan Teknis Pengembangan Destinasi Pariwisata Wilayah Barat Area I Sumatera Utara, di Pulo Sibandang.
Menurut Widjanarko, Pulo Sibandang harus dilengkapi dengan atraksi untuk bisa menjaring wisatawan.
Baca Juga: Kemenpar Paparkan Keindahan Danau Toba di Singapura
“Dengan atraksi, wisatawan bisa tertarik datang dan tinggal di Pulo Sibandang. Makanya Kementerian Pariwisata terus mendorong kemajuan itu,” paparnya.
Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata, Lokot Ahmad Enda, menilai, Sibandang memiliki potensi besar.
“Terlihat dari masyarakatnya yang sangat antusias. Mereka juga sangat ramah dan siap menerima wisatawan. Tapi itu saja tidak cukup. Masyarakat harus sadar potensi pariwisata yang mereka miliki. Mereka pun sadar terhadap kebersihan dan lainnya,” papar Lokot.
Salah satu hal yang menurut Lokot harus dibenahi adalah sumber daya manusia.
“Untuk benar-benar menjadi sebuah homestay yang siap mendatangkan wisatawan, butuh waktu bagi Sibandang. Masyarakat harus tahu dulu, apa yang tidak boleh mereka lakukan dan apa yang harus mereka lakukan. Harus ada pelatihan agar SDM benar-benar siap,” tutur Lokot, yang sempat meninjau Desa Wisata Sibandang.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, berharap, Desa Wisata Sibandang bisa terus berbenah dan menjadj homestay yang bisa diandalkan. Sebagai destinasi prioritas, Danau Toba membutuhkan banyak amenitas.
“Sebagai destinasi prioritas, Danau Toba harus terus diperkuat unsur 3A-nya, yaitu amenitas, atraksi, dan aksesibilitas. Kehadiran Desa Wisata Sibandang bisa memperkuat atraksi dan amenitas di Tapanuli Utara, khususnya jika homestay sudah siap. Saya yakin, Sibandang siap untuk itu,” katanya.