Asisten Deputi Bidang Pengembangan Destinasi Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata, Lokot Ahmad Enda, menilai, Sibandang memiliki potensi besar.
“Terlihat dari masyarakatnya yang sangat antusias. Mereka juga sangat ramah dan siap menerima wisatawan. Tapi itu saja tidak cukup. Masyarakat harus sadar potensi pariwisata yang mereka miliki. Mereka pun sadar terhadap kebersihan dan lainnya,” papar Lokot.
Salah satu hal yang menurut Lokot harus dibenahi adalah sumber daya manusia.
“Untuk benar-benar menjadi sebuah homestay yang siap mendatangkan wisatawan, butuh waktu bagi Sibandang. Masyarakat harus tahu dulu, apa yang tidak boleh mereka lakukan dan apa yang harus mereka lakukan. Harus ada pelatihan agar SDM benar-benar siap,” tutur Lokot, yang sempat meninjau Desa Wisata Sibandang.
Baca Juga: Dongkrak Turis ke Danau Toba, Kemenpar Promosi di Yogyakarta
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, berharap, Desa Wisata Sibandang bisa terus berbenah dan menjadj homestay yang bisa diandalkan. Sebagai destinasi prioritas, Danau Toba membutuhkan banyak amenitas.
“Sebagai destinasi prioritas, Danau Toba harus terus diperkuat unsur 3A-nya, yaitu amenitas, atraksi, dan aksesibilitas. Kehadiran Desa Wisata Sibandang bisa memperkuat atraksi dan amenitas di Tapanuli Utara, khususnya jika homestay sudah siap. Saya yakin, Sibandang siap untuk itu,” katanya.