Tipi Jabrik yang dikenal sebagai surfer profesional, mengatakan, saat ini, peminat surfing ke Indonesia itu sangat besar. Selain Australia, yang paling baru adalah wisatawan asal China.
Saat gelaran event surfing lokal di sana, penontonnya mencapai 20 juta orang. Pasar China dinilai sangat potensial untuk di datangkan.
“China jadi salah negara terkuat untuk olahraga. Apalagi surfing saat ini dilombakan di Olimpiade. Setiap olahraga yang mereka bisa terlibat, akan dikembangkan secara serius, termasuk di pantai China. Mereka membuat tujan wisata surfing seperti di Pulau Hainan, Hangzou, Shezhen, ada ombaknya. Kebetulan Indonesia memiliki ombak paling bagus di dunia. Saat off season mereka datang ke Indonesia,” katanya.
Sekretaris Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari Kementerian Pariwisata, Ratna Suranti menambahkan, potensi ini memang baru dikembangkan sejak 2017. Kejuaraan dunia surfing yang bekerja sama dengan WSL, 80 persen pesertanya adalah wisatawan mancanegara.
Baca Juga: Aksi Surfing di Nias Pro 2018 Ditonton 40 Negara di Dunia
Setiap kejuaraan selalu disiarkan di website www.worldsurfleague.com atau bisa diunduh dengan aplikasi baik di android ataupun Ios WSL.
“Olahraga surfing ini memiliki media value yang tinggi, seperti di West Sumbawa Pro AMNT 2018. Pada pelaksanaan hari pertama saja, event inisudah disaksikan sekitar 10 ribu viewer dari seluruh dunia. Mereka bisa lebih real melihat ombak di Sengkongkang dan diharapkan, saat event, mereka bisa datang dengan keluarga dan teman-teman,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Area II Regional III Kemenpar, Hendry Noviardi mengatakan, surfing dapat memacu semangat Pemprov NTB, Pemerintah Kabupaten dan industri pariwisata, serta mempercepat program recovery destinasi pariwisata terdampak dan promosi pariwisata tidak terdampak di NTB.
"Gempa yang melanda Lombok dan NTB umumnya, telah membuat sejumlah infrastruktur rusak, tetapi sejumlah destinasi wisata masih terhindar dari gempa, sehingga masih aman untuk dikunjungi siapapun. Dengan adanya event ini, kami berharap pariwisata Lombok dan NTB secara umum dapat segera bangkit," ujarnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, ada tiga hal strategis terkait dukungan promosi Kemenpar di event ini. Pertama, penggemar surfing adalah wisatawan mancanegara (wisman) yang kebanyakan berasal dari Australia.
Baca Juga: Sebentar Lagi, Mentawai Jadi Pusat Surfing Internasional
Mereka sudah menjadikan Bali sebagai the second home karena surfing. Mereka sudah familiar berselancar di ombak Kuta Bali.