Ini Usia Ideal untuk Menikah Menurut Ahli Medis

Sabtu, 08 September 2018 | 20:15 WIB
Ini Usia Ideal untuk Menikah Menurut Ahli Medis
Ilustrasi menikah.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Maraknya perkawinan di bawah umur cukup membuat hati teriris. Bagaimana tidak, di usia mereka yang seharusnya masih dihabiskan untuk mengenyam pendidikan atau mengembangkan diri justru terhalang ketika harus menikah dan punya tanggung jawab sebagai suami maupun istri.

Lalu pada usia berapa sebenarnya yang ideal untuk menikah? Disampaikan dr. Julianto Witjaksono SpOG, pada usia dini, organ intim laki-laki maupun perempuan belum siap untuk melakukan hubungan seksual. Selain itu pada usia yang terbilang dini, gairah seksual juga belum terbentuk yang membuat hububgan seks pada pasangan suami istri usia dini justru mengarah pada kekerasan seksual.

"Ketika anak-anak itu melakukan hubungan intim pada usia 8 tahun misalnya, fungsi reproduksi secara mental dan fisik belum. Belum ada 'drive' untuk melakukan hubungan seksual jadi lebih pada kekerasan seksual," ujar dr. Julianto.

Menurut dia, usia 25 merupakan usia yang paling ideal untuk menikah karena fungsi reproduksi berjalan paling maksimal. Namun data yang dilakukan UNICEF nenyebutkan bahwa 1 dari 4 anak perempuan menikah di bawah usia 18 tahun. Sementara itu data BPS menyebut lima provinsi dengan angka perkawinan dini tertinggi yaitu Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bangka Belitung, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Baca Juga: Tim Ekpedisi Mapala Unsri Sukses Gapai Puncak Elbrus di Rusia

"Dampak cukup besar akibat ketidaktahuan remaja yang hamil adalah bagaimana dia mengasuh bayi yang dikandungnya. Perkembangan prestasi juga terganggu. Hal yang paling besar adalah tingginya angka stunting, kematian bayi dan ibu saat melahirkan," tambah dia.

Anak-anak yang menikah di usia dini juga cenderung tidak menyelesaikan pendidikannya karena malu dengan statusnya. Hal ini, kata dr. Julianto bisa memicu rendahnya pengetahuan anak-anak ini dalam merawat si kecil sehingga menjadi stunting.

"Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin rendah angka stunting. Kalau banyak anak perempuan kita yang terputus pendidikannya karena perkawinan dini, ini menyebabkan anak yang dilahirkannya stunting. Pada gilirannya mempengaruhi kualitas generasi kita," tandas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI