Suara.com - Semangat kebersamaan dan keberagaman diembuskan dalam Solo International Performing Art (SIPA) 2018. Acara ini dibuka secara resmi di Benteng Vastenburg, Solo, Kamis (6/9/2018) malam, yang mana 10 negara turut serta memeriahkan.
Negara-negara yang ambil bagian antara lain, Amerika Serikat, Rusia, Spanyol, Jerman, Belanda, Zimbabwe, Korea Selatan, dan Filipina.
Ketua Pelaksana SIPA 2018, Irawati Kusumorasri, menjelaskan mengenai semangat kebersamaan dan keberagaman yang diusung dalam pelaksanaan kali ini.
“Kita bangga karena kegiatan ini sudah berjalan bertahun-tahun dan selalu meraih sukses. Tahun ini, ada 10 negara yang ambil bagian. Makanya kita mengangkat tema 'We Are The World, We Are The Nation'. Keberagaman menjadi kekuatan kita,” paparnya.
Baca Juga: Solo International Performing Art, Wadah bagi Para Pecinta Seni
Sedangkan Kepala Badan Ekonomi Kreatif, Triawan Munaf, menyatakan memberi dukungan dengan tema yang diangkat. Menurutnya, tema tersebut bisa menjadi pemersatu.
“Saya sangat mendukung pemilihan tema 'We Are The World, We Are The Nation'. Sangat tepat. Apalagi, kita baru saja menyelenggarakan Asian Games dan kita sangat sukses. Jika kita perhatikan, opening dan closing Asian Games lalu, betapa seni kita sangat luar biasa bila diangkat dan dikemas dengan baik. Dunia pun memujinya,” paparnya.
Triawan menambahkan, pertunjukan seni adalah cara tepat untuk meningkatkan perekonomian dan mengangkat seni pertunjukkan.
“Saya sangat berterima kasih kepada Kementerian Pariwisata yang sudah memberikan dukungan penuh kepada seni pertunjukan seperti SIPA. Dampaknya akan sangat terasa bagi masyarakat, terutama kepada perekonomian,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty mengatakan, setelah 10 tahun berjalan, SIPA mampu memperlihatkan eksistensinya.
“SIPA memiliki dampak yang baik bagi perekonomian. Ini sangat baik, makanya SIPA selalu sukses. Apalagi tahun ini ada 10 negara yang ambil bagian. Value kegiatan ini akan semakin terangkat,” paparnya.