Suara.com - Provinsi Jambi bersiap meramaikan agenda pariwisata nasional, yaitu Festival Sungai Batanghari atau Batanghari River Festival 2018. Event ini akan diselenggarakan 22-25 September 2018, di kawasan Tanggo Rajo, Kota Jambi.
Festival yang masuk Top 100 Calendar of Event (CoE) nasional ini akan diisi aneka kegiatan seru, seperti pertunjukan seni Jambi, kompetisi tari, kompetisi band, pameran dan bazar, pertunjukan panggung dan kompetisi memasak makanan tradisional.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menilai, Festival Sungai Batanghari 2018 akan semakin menambah daya tarik wisata di Provinsi Jambi dan dapat meningkatkan promosi wisata. Wisatawan sendiri sudah sangat mengenal ragam budaya provinsi di Sumatera ini.
"Silakan ke Jambi. Alamnya indah. Ragam budaya dan seninya kuat. Anda yang belum punya rencana ke mana-mana, silakan hadir ke festival ini. Kalau merencanakan jauh-jauh hari, bisa booking transportasi dan akomodasi lebih longgar, lebih murah, dan lebih banyak destinasi yang bisa dicari," ujarnya, Senin (3/9/2018).
Baca Juga: Menpar Ajak Mahasiswa Garap Sustainable Tourism, Ini Benefitnya
Ia menjelaskan, Batanghari merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Sungai ini memiliki banyak catatan sejarah dan peradaban di sekitarnya, baik mengenai jalur perdagangan antarbangsa pada masa lampau, maupun tentang peradaban dan kebudayaan Melayu yang sampai saat ini masih terjaga.
"Acara ini tidak hanya berkaitan dengan promosi dan pengembangan wisata di kawasan tersebut, tapi juga pelestarian. Kawasan ini memiliki nilai catatan sejarah dan peradaban yang tinggi," tutur Arief.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Jambi, Ujang Hariadi, menjelaskan, dalam festival ini akan ada tiga poin penting dalam memeriahkannya, yang pertama, lomba ketek race. Lomba ini bertujuan untuk menggairahkan lagi jalur transportasi penyeberangan masyarakat.
Kedua, ketek odong-odong yang dihias sedemikian rupa untuk membawa wisatawan mengelilingi objek wisata Jambi.
"Ketiga, parade 99 tengkuluk, yang akan diperagakan oleh bujang gadis Jambi, putri pariwisata, duta pariwisata dan para siswa-siswa sekolah dengan start dari seberang Gentala Arasy menuju depan rumah dinas gubernur Jambi," jelas Ujang.
Baca Juga: Kemenpar Paparkan Keindahan Danau Toba di Singapura
Ujang mengatakan, festival ini akan menampilkan kekhasan kebudayaan dari setiap kabupaten/kota di Jambi, berupa kekhasan budaya Jambi, seperti tarian dan pertunjukan-pertunjukan lainnya.
"Selain itu juga disediakan bazar dan stan untuk pelaku UMKM dan beberapa cafe dengan produk khas Jambi. Event ini diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat dan menyuarakan bahwa Jambi memiliki kopi terbaik se-Indonesia," papar Ujang.
Pihaknya bekerja sama dengan Dinas Perindag Provinsi Jambi dan melibatkan seluruh OPD di kabupaten/kota. Ujang berharap, Festival Batanghari 2018, yang masuk 100 top Indonesia mampu menyedot wisatawan Nusantara dan manca negara.
"Semoga betul-betul menjadi pesta rakyat, dan masyarakat yang menonton saat parade 99 tengkuluk juga dapat ikut menggunakan tengkuluk. Meski tidak memakai pakaian kurung lengkap, cukup tengkuluk saja cukup," kata Ujang.
Batanghari adalah sungai terpanjang di Pulau Sumatera. Festival Batanghari diselenggarakan sebagai festival sungai yang melibatkan beberapa kota pesisir sungai, mulai dari Jambi, Muara Jambi, Muara Sabak hingga Pulo Laut.
Keindahan jembatan jembatan yang melewati sungai Batanghari menjadi atraksi tersendiri yang akan dijadikan tempat pertunjukan.
"Kawasan ini kerap digunakan sebagai lokasi parade fashion Tengkuluk. Atraksi dalam festival ini juga akan menyorot karnaval batik yang meriah dari desainer dan masyarakat Jambi," tambahnya.
Untuk lebih memeriahkan Festival Batanghari 2018, lanjut Ujang, 1.000 lentera akan dilepas selama festival. Selain itu, ada pertunjukan cahaya laser, bacaan puisi, pertunjukan biola dan demo kopi Jambi dari beberapa pengusaha kopi di Jambi.
"Event ini juga untuk memperkenalkan kuliner khas Jambi dalam acara makan berawang bersama, yang mengangkat seni budaya tradisi kearifan lokal," pungkasnya.
Bila Anda ingin menyaksikan Festival Batanghari 2018, bisa melalui jalur udara. Semua penerbangan yang menuju Jambi akan mendarat di Bandara Sultan Thaha Syaifuddin (DJB).
Perjalanan Jakarta ke Jambi sekitar 1 jam 15 menit. Maskapai yang beroperasi dari Jakarta ke Jambi, antara lain Garuda Indonesia, Lion Air, Sriwijaya Air dan Citilink.
Bandara Sultan Thaha Syaifuddin ke Kota Jambi berjarak sekitar 7 km, yang bisa ditempuh dalam waktu 15-20 menit dengan mobil.
Untuk penginapan, banyak jenisnya. Ada yangmenengah, hingga berbintang. Backpacker bisa memilih jenis penginapan yang lebih murah untuk menghemat biaya.
Kelas menengah yang menginginkan kenyamanan lebih dalam berlibur, bisa memilih hotel bintang 2 dan bintang 3. Untuk yang mewah, ada penginapan hotel bintang 4 dan hotel bintang 5.