Suara.com - Ariana Grande diduga kuat mengalami pelecehan seksual yang dilakukan oleh seorang pastor. Pria bernama Bishop Charles H Ellis III terekam kamera video sedang merangkul sambil "mencuri-curi memegang payudara" pelantun lagu Never Enough itu di acara pemakaman Aretha Franklin.
Atas kejadian tersebut, warganet geram dan mengecam pelecehan tersebut. Warganet membuat tagar #RespectAriana yang langsung menjadi trending topik dunia.
BACA JUGA: Contek Gaya Modis Aimee Song saat Traveling
Menyoroti kejadian ini, seorang presenter televisi dan radio LBC di Inggris, Shelagh Fogarty angkat bicara. Saat siaran radio dengan lantang dan berapi-api ia mengomentari pelecehan yang dialami penyanyi 25 tahun itu.
Shelagh Fogarty memaksa perempuan-perenpuan di dunia lebih berani lagi melapor dan menyuarakan jika alami pelecehan seksual yang telah dialami. Menurutnya bicara dan melapor merupakan cara yang dapat memberi dampak untuk menekan pelecehan seksual terhadap perempuan.
BACA JUGA: 5 Pertanyaan Ini Enggan Dijawab Pacar? Hati-Hati Selingkuh
“Perempuan-perempuan harus berani bicara. Ini untuk keamanan diri mereka sendiri. Saran saya ini tujunnya untuk memperkuat ‘tubuh’ perempuan, membuat mereka lebih berdaya, agar laki-laki tidak seenaknya. Terserah dengan bahasa apa mereka bersuara, terpenting berani melapor,” ungkap Shelagh mengutip LBC, Selasa (9/4/2018).
Ketika perempuan-perempuan sudah berani melapor, setidaknya itu mempersenjatai mereka untuk beraksi saat mengalami situasi saat dilecehkan. Tidak seperti yang dilakukan Ariana yang tidak berbuat apa-apa saat lelaki itu menyentuhnya secara fisik.
BACA JUGA: Pamer Foto Sarapan, Influencer Ini Dapat Ancaman Pembunuhan
"Anda hanya perlu melihat kejadian Ariana Grande. Lelaki itu berhasil menyentuh bagian payudara Ariana sedikit. Dia mendekatkan tubuhnya agar bisa meraih bagian dada pada saat yang bersamaan. Sementara Ariana tidak bisa berbuat apa-apa, bahkan untuk menjauh sekalipun,” cetusnya.
Sekarang, saatnya anak perempuan dan perempuan lainnya berani mengatakan “tidak” dan punya rasa malu ketika mereka sudah diperlakukan secara tidak pantas. Lebih dari itu Shelagh menganggap permintaan maaf Bishop Charles H Ellis III tidak menyelesaikan masalah.
"Ini bukan tentang bagaimana cara dia meminta maaf, meski tampaknya dia bersungguh-sungguh. Tetapi saatnya lebih banyak perempuan bicara dan menentang pelecehan seksual,” tukasnya tentang dugaan pelecehan seksual yang dialami Ariana Grande.