Masyarakat Ramaikan Festival Legendaris Pacu Jalur 2018

Sabtu, 01 September 2018 | 12:00 WIB
Masyarakat Ramaikan Festival Legendaris Pacu Jalur 2018
Festival Pacu Jalur 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keseruan benar-benar tersaji dalam Festival Pacu Jalur 2018. Atraksi yang sudah berusia ratusan tahun ini mampu menyedot ratusan ribu pengunjung.

Mereka memadati seluruh tribun di Tapian Narosa, Kuantan Singingi (Kuansing), Riau, tempat pacu jalur berlangsung.Tingginya antusiasme masyarakat untuk menyaksikan Festival Pacu Jalur, ternyata berimbas positif pada perekonomian masyarakat.

Masyarakat memanfaatkan event ini untuk berjualan. Ada dodol khas Kuansing, yang terbungkus anyaman, ada juga lamang lengkap dengan tapai ketan. Para pedagang ini memadati Taman Jalur yang berada di areal lomba.

Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuty, mengaku senang dengan perhelatan ini.

Baca Juga: Tarik Turis Singapura, Festival Pacu Jalur Digulirkan Lagi

“Ini sebuah situasi yang sangat baik, karena Festival Pacu Jalur mampu menghadirkan pengunjung dalam jumlah yang sangat besar. Selain itu, dampaknya juga dirasakan langsung oleh masyarakat, khususnya bagi perekonomian warga,” papar Esthy.

Diantara deretan pedagang di Taman Jalur, pengunjung bisa mendapatkan souvenir khas Festival Pacu Jalur 2018. Ada kaos bermotif perahu dan miniatur perahu yang dalam bahasa setempat disebut dengan 'jalur'.

Miniatur ini dijual dengan bentuk dan harga beragam. Ada yang dijual dengan harga Rp 25.000 hingga Rp 2 juta. Miniatur perahu yang Rp 25 ribu berukuran lebih kecil, sedangkan yang seharga Rp 2 juta lebih detail, lengkap dengan para pendayungnya. Replika ini juga disimpan di kotak kaca.

Perahu atau jalur terbuat dari satu pohon utuh. Makanya sebuah jalur bisa berisi 40 hingga 60 pedayung.

“Ini kan luar biasa, sebuah event seperti Pacu Jalur, bisa menggerakkan kreativitas warga. Contohnya melalui replika perahu. Ini tidak sembarangan. Butuh ketelitian dan kesabaran dalam membuatnya. Apalagi bentuknya juga sangat detail. Tak heran kalau harganya pun mahal,” papar Esthy, yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata ini.

Baca Juga: Jadi Saksi Sejarah Riau, Ayo Kunjungi Festival Pacu Jalur!

Respons serupa diberikan Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I, Masruroh.

“Pacu Jalur termasuk dalam sport tourism yang luar biasa, karena mampu mengerakkan perekonomian warga. Potensi untuk dikembangkan sangat terbuka. Apalagi masyarakat selalu menyambut antusias event ini, meski telah berusia ratusan tahun,” paparnya.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, juga sependapat. Menurutnya, pariwisata adalah sektor yang mampu menggairahkan ekonomi.

“Pariwisata bisa memajukan ekonomi dan ini terbukti. Event seperti Pacu Jalur juga mempunyai dampak bagus bagi perekonomian warga. Mudah-mudahan perhelatan selanjutkan akan lebih baik lagi,” paparnya.

REKOMENDASI

TERKINI