Warga Thailand Tertarik Wisata ke Candi Borobudur

Sabtu, 01 September 2018 | 09:00 WIB
Warga Thailand Tertarik Wisata ke Candi Borobudur
Sales Mission Wonderful Indonesia di Bangkok, Thailand. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Yogyakarta-Solo-Semarang (Joglosemar) ternyata sangat oke di mata Thai people. Pilihan wisatanya banyak, familiy friendly, murah, dan yang paling penting, wisata religi bernuansa Budhanya sangat komplit.

Puluhan buyers di Sales Mission Wonderful Indonesia Bangkok, langsung senyap. Vice President Thailand Travel Agents Association (TTAA), Yuttachai Suntornrattavert diam.

Demikian juga, Sekretaris Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar Edy Wardoyo dan Dodo Sudrajat, Minister Konselor Penerangan Sosial dan Budaya KBRi Bangkok.

Semua dibuat terdiam saat video presentasi seputar Yogyakarta diputar di Hotel Lotus Sukhumvit di Hotel Lotus Sukhumvit, Kamis (30/8/2018) sore.

Baca Juga: Peluang Pasar Wisata Indonesia oleh Warga Thailand Sangat Besar

“Ini adalah perjalanan peradaban manusia di Jawa dari zaman kuno. Kejayaan kerajaan Jawa, juga kedatangan orang-orang Asia dan Eropa ke era sekarang,” tutur Wakil Ketua Tim Percepatan Sejarah, Religi, Tradisi dan Budaya Kemenpar, Tendi Nuralam.

Pilihan perjalanan wisatanya diarahkan mulai dari Borobudur, sebuah kuil Budha Mahayana, yang terdaftar di UNESCO, dibangun selama masa dinasti Sailendra sebagai penguasa yang kuat pada abad ke-8.

Keindahan dan kemegahan Candi Borobudur jangan ditarya lagi.  National Geographic pun sampai ikutan menobatkan Borobudur di top 3 Iconic Adventure dunia.

Presiden ke-44 Amerika Serikat, Barack Obama, sudah pernah menginjakkan kaki ke Borobudur. Begitu juga pendiri Facebook, Mark Zuckerberg, aktor Richard Gere, pesepak bola David Beckham, hingga aktor Charlie Chaplin.

“Anda bisa mempelajari tembikar Borobudur yang terkenal, yang diwariskan dari generasi ke generasi di Desa Klipoh. Anda juga bisa berwisata ke Candi Mendut dan Pawon, bisa juga berinteraksi dengan Buddhis di Jawa. Bahkan mengunjungi biara dekat Mendut,” tambah Tendi.

Baca Juga: Ditawari Wisata Indonesia, Masyarakat Thailand Antusias

Antrean destinasi keren Yogyakarta masih panjang. Bagi yang suka heritage, bisa mampir ke Royal Palace Yogyakarta. Yang suka shopping, bisa ke Malioboro, sementara yang ingin wisata religius, bisa ke Vihara Buddha Prabha.

“Di Semarang bisa melanjutkan ke Kota Lama Semararang, Watugong, dan Kuil Sam Po Kong,” tambah Tendi.

Nah, bagi buyers yang tertarik, pilihan paketnya pun sudah disiapkan. Ada paket wisata 5 hari yang bisa dimasukkan ke dalam itenarary liburan Thai people.

Hari pertama, Jakarta-Yogyakarta. Dari bandara, Thai people bisa langsung ke Royal Palace, menikmati welcome lunch dan beribadah di Vihara Buddha Prabha.

“Setelah itu, baru check in hotel. Paketnya sudah termasuk sarapan, makan siang dan makan malam dengan menu vegetarian,” urainya.

Hari kedua bisa langsung menjelajah ke Candi Mendut, Pawon dan Borobudur. Di Borobudur, Thai people bisa ikut menikmati sunrise. Di Mendut, ada “Buddha Vairocana Throne”, sementara di Pawon, ada sleeping Buddha dan Buddhist Monestary.

Hari ketiga, Borobudur-Semarang.

“Setelah check out hotel bisa membuat tembikar di Desa Klipoh. Setelah itu, ke Semarang, dan langsung check in hotel,” paparnya lagi.

Hari keempat, langsung menjelajah Semarang. Kuil Watugong dan Sam Po Kong diyakini bisa membuat Thai people happy. Setelahnya, di hari kelima, ada Gereja Blenduk, Kota Lama dan Taman Srigunting.

Rayuan paket tadi langsung dikomentari Suntornrattavert. Orang kedua asosiasi wisataThailand itu menilai, paket yang ditawarkan sangat pas dengan kultur wisatawan Thailand. Apalagi, ada bandara baru di Yogyakarta yang sedang dibangun, Kulon Progo, yang siap diresmikan Presiden Joko Widodo pada Maret 2019.

“Ini akan membuat penerbangan Bangkok bisa langsung mengarah ke Yogyakarta. Kalau ini rampung, saya yakin, Thai people akan makin masif ke Yogyakarta,” ucap Yuttachai.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyebut, jika Borobudur adalah ikon pariwisata Joglosemar, lalu Bali adalah ikon Indonesia, maka Thailand adalah ikon pariwisata ASEAN.

“Sudah benar jika menjaring orang Thailand untuk berkunjung ke Indonesia. Yang paling efektif adalah menampilkan ikon Borobudur,” ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI