"Di malam puncak acara, terdapat Anugerah Payung Indonesia untuk Ibu Syofyani Yusaf, maestro tari dari Padang; Ata Ratu, maestro musik Jungga (alat musik tradisional Sumba Timur), dan Mukhlis Maman, maestro musik Kuriding, alat musik tradisional Kalimantan Selatan," seru Heru.
Festival Payung Indonesia merupakan festival rakyat yang diselenggarakan, didukung dan diperuntukan bagi masyarakat kreatif. Komunitas lokal dilibatkan sejak dalam perencanaan dan bersama-sama menyelenggarakan dan menyambut pengunjung dengan terbuka.
“Pada penyelernggarakn ini kami targetkan 15.000 orang wisatawan nusantara per hari dan 1.000 orang wisatawan mancanegara per hari,” lanjut Heru.
Selama tiga hari pengunjung akan dimanjakan dengan berbagai ragam tradisi payung dari pelosok tanah air. Mulai dari Jepara, Banyumas, Tasikmalaya, Tegal, Kendal, Malang, dan Juwiring (Klaten).
Para perancang busana hingga beragam grup tari, musik, fashion dan komunitas kreatif dari Lumajang, Padang, Makassar, Banjarbaru (Kalsel), Bengkulu, Lampung Utara, Sumba Timur, Bali, Malang, Surabaya, Solo, Jakarta, Yogyakarta juga dipastikan ikut berpartisipasi dalam membuat acara ini semakin meriah.
Baca Juga: Syahrini dan Soimah Foto Bareng, Komentar Rina Nose Bikin Ngakak
Nah, Anda yang Ingin melihat Candi Borobudur hadir dengan tampilan payung warna-warni, jangan sampai ketinggalan, 7-9 Septwember 2018. Ayo kita ke Candi Borobudur!