Suara.com - Mendengar nama Kedai Havelaar yang mengusung beragam hidangan favorit pejuang, Anda tentu langsung teringat dengan novel karya Multatuli yang berjudul Max Havelaar.
Ya, sang pemilik Kedai Havelaar, Yusephine Dwi Sulistyawati (53) memang mengaku, kedainya terinspirasi dari novel tersebut.
BACA JUGA: Deretan Hotel Mewah di Indonesia yang Bikin Turis Betah
Menurut perempuan yang akrab disapa Lies ini, Multatuli yang merupakan orang Belanda sangat menghargai karya masyarakat pribumi Indonesia.
Ia pun juga terinspirasi untuk menyajikan beragam menu tradisional favorit para pejuang kemerdekaan seperti sate kambing, tongseng, brongkos, rawon, dan lainnya.
Sambil menikmati hidangan, pengunjung akan dimanjakan dengan alunan musik lagu nasional hingga mendapatkan informasi sejarah nasional lewat foto pejuang yang dipajang di dinding kedai.
BACA JUGA: 5 Potret Liburan Hanifan Yudani, Atlet Indonesia Doyan Traveling
"Menu-menu makanan yang kami sajikan adalah menu-menu makanan yang sangat disukai oleh para pejuang kemerdekaan dan masyarakat pada umumnya. Contohnya, Bung Karno sangat menyukai sayur lodeh, tempe goreng, rawon, dan sate. Bung Hatta menyukai sayur buncis dan sate. Sudirman sangat menyukai minum teh, Sri Sultan HB IX sangat menyukai sate kambing," ujar Lies pada Suara.com, beberapa waktu lalu.
Ada banyak cerita yang Lies utarakan seputar konsep dan beragam menu favorit para pejuang di Kedai Havelaar, yang dapat Anda baca selengkapnya di Guideku.com plus videonya.