Pemerintah dan BI Siapkan 9 Cara Dorong Pariwisata Genjot Devisa

Ade Indra Kusuma Suara.Com
Jum'at, 31 Agustus 2018 | 09:00 WIB
Pemerintah dan BI Siapkan 9 Cara Dorong Pariwisata Genjot Devisa
Rakorposda dorong 9 kebijakan baru [Kemenpar]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

6. Penguatan akses/konektivitas darat dan udara menuju destinasi wisata.

7. Pengembangan atraksi yang terintegrasi di destinasi wisata, antara lain paket wisata Borobudur-Joglosemar, dan paket wisata Bali-Banyuwangi.

8. Peningkatan amenitas di destinasi wisata, melalui percepatan penyelesaian penataan area Kampung Ujung di Labuan Bajo. Percepatan penyelesaian proses sertifikasi lahan untuk pembangunan fasilitas pendukung di sekitar Danau Toba. Selanjutnya peningkatan manajemen penanganan sampah dan limbah, serta penyediaan fasilitas air bersih pada wilayah-wilayah destinasi wisata.

9. Peningkatan kualitas SDM dan usaha pariwisata melalui pendidikan vokasi kepada pekerja di sektor pariwisata.

Baca Juga: Curhat Via Vallen, Dituduh Tak Perawan Gara-Gara Tubuh Berisi

"Ditargetkan pada tahun 2019 jumlah wisman 20 juta orang dengan devisa 17,6 miliar US dolar, naik dibandingkan tahun sebelumnya sekitar 14 miliar US dolar," terang Perry.

Selain itu monitoring dan evaluasi pun dilakukan oleh pemerintah pusat, pemerintah daerah, Bank Indonesia, dan OJK. Monitoring dan evaluasi ini dilakukan secara periodik terhadap pelaksanaan strategi kebijakan pengembangan sektor pariwisata yang menjadi kesepakatan prioritas bersama.

"Diharapkan dampak positif lainnya pada penyerapan tenaga kerja dan peningkatan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif," tutur Perry.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menjadi salah satu narasumber pada Rakorpusda mengatakan, sektor pariwisata telah ditetapkan menjadi core ekonomi bangsa yang nantinya akan menjadi sumber devisa terbesar Indonesia. Dengan potensi keindahan alam yang dimiliki Indonesia tentu hal ini dapat segera tercapai.

"Maka tidak heran jika Presiden Joko Widodo memutuskan untuk menjadikan pariwisata sebagai core ekonomi bangsa. Pariwisata harus digenjot karena merupakan satu-satunya sektor jasa yang paling potensial menyumbang devisa. Apalagi, pariwisata tidak terpengaruh pergerakan harga komoditas di pasar dunia. Sektor ini perlu kami garap bersama agar bisa menghasilkan devisa secara cepat," ujar Arief Yahya.

Baca Juga: Krisis Venezuela, Brasil Kirim Pasukan Penjaga Perbatasan

Menpar juga menambahkan, pariwisata juga memberikan multiplier effect bagi sektor ekonomi lainnya. Baik yang memiliki kontribusi langsung maupun tidak langsung terhadap pariwisata. Sehingga peningkatan perekonomian dapat dirasakan bersama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI