Suara.com - Tahukah Anda, ada beberapa pelajaran berharga mengenai kehidupan seks di masa lalu yang ternyata bisa kita ambil, salah satunya kehidupan seks era Ratu Victoria sang penguasa Britania Raya pada 1837-1901.
Hal ini disampaikan oleh seorang peneliti dan profesor, Dr. Carl Degler, yang menemukan sebuah penelitian yang dilakukan oleh seorang dokter dan aktivis kesehatan perempuan di era Victoria, Clelia Duel Mosher (1863-1940).
Clelia Duel Mosher memulai survei pada 1890-an dan dia bertanya pada 45 perempuan tentang kehidupan seks, kebiasaan dan preferensi seksual mereka. Dia bahkan bertanya seberapa sering mereka mengalami orgasme dan apakah mereka percaya pada kesenangan diri.
Dalam rentang waktu 20 tahun, Clelia Duel Mosher menyiapkan laporan yang memecahkan banyak stereotip tentang kebiasaan seksual dan kehidupan seks orang-orang zaman Victoria. Sayangnya, penelitian itu tidak pernah dipublikasikan selama masa hidupnya.
Baca Juga: Neno Warisman Curhat Pakai Mik Pesawat Lion Air, Kemenhub Murka
Penasaran apa saja yang bisa kita contoh untuk kehidupan kamar tidur yang bergairah? Berikut daftarnya seperti yang dilansir dari Times of India.
Orgasme adalah hal yang paling penting
Beberapa responden dari zaman Victoria mengungkapkan kepada Mosher, bahwa kurangnya orgasme membuat mereka tertekan. Banyak perempuan berpikir bahwa lelaki tidak terlatih dengan baik untuk memahami kebutuhan seorang perempuan. Bahkan, beberapa dari mereka mengaku, mereka kerap mengambil bagian kesenangan mereka dengan serius dan melakukan sedikit demi sedikit untuk meraihnya. Ini semua tentang rasa cinta terhadap diri sendiri dan bagaimana kita harus belajar menerima apa yang diinginkan tubuh kita dan jujur tentang hal itu.
Seks saat menstruasi tidak dilarang
Anehnya seks saat perempuan menstruasi bukanlah sesuatu yang dihindari orang-orang pada era Victoria. Menurut salah satu responden, dia baik-baik saja berhubungan seks saat bulan menstruasi.
Baca Juga: Reaksi Lucu Syahrini Kalau Dapat Lemparan Kaus Pebulutangkis Jojo
Seks dilakukan bukan hanya karena alasan biologis prokreasi