Suara.com - Sebentar lagi, event kelas dunia, Sail Moyo Tambora 2018, bakal digelar di Pelabuhan Badas, Sumbawa, dan Teluk Saleh, Nusa Tenggara Barat, 9-23 September 2018. Event ini menjadi bagian untuk membangkitkan sektor pariwisata NTB dan Kementerian Perhubungan memberikan perhatian khusus untuk kegiatan ini.
Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, menyatakan, pihaknya akan melakukan beberapa tahap persiapan terkait transportasi peserta. Tahapan pertama adalah mempersiapkan pelayanan dalam aspek navigasi dan keselamatan pelayaran.
Hal ini berkaitan dengan wisatawan mancanegara (wisman) yang akan datang, yang mayoritas akan menggunakan kapal pesiar ke perhelatan besar ini.
"Kemenhub, secara intensif mengamati kegiatan-kegiatan pariwisata di Indonesia, termasuk Sail Moyo. Pertama berkaitan dengan laut, karena yang datang ke sini adalah orang yang menggunakan kapal-kapal pesiar. Jadi memang keselamatan, navigasi, KPLP harus berfungsi dengan baik, sehingga keamanan pelayaran berjalan dengan baik," katanya, saat berkunjung ke Pelabuhan Laut Badas Sumbawa Besar, Minggu (26/8/2018).
Tahap kedua, menyediakan keperluan teknis untuk mendukung acara ini. Salah satunya, menyediakan kapal-kapal yang akan berfungsi sebagai hotel sementara.
"Setelah kita pastikan mereka mendapatkan pelayanan navigasi dan pelayanan keamanan dengan baik, baru kita bicara tentang apa yang akan dilakukan saat Sail Moyo 2018. Tentu banyak yang harus kita suport, diantaranya, kita menyediakan kapal-kapal yang bersifat sebagai hotel sementara di sini," ujar Budi.
Selain melakukan persiapan untuk para turis yang akan datang dengan kapal, Kemenhub juga dengan terbuka menerima dan mendukung para turis dengan pesawat udara.
Hal ini didukung adanya Bandara Sultan Mahmud Kaharuddin III, untuk memudahkan turis yang datang dari Bali maupun Lombok agar tidak hanya menggunakan sea planes, namun juga dapat menggunakan pesawat udara.
"Selain turis-turis yang menggunakan kapal, kita juga membuka diri untuk kemungkinan turis yang menggunakan pesawat udara. Kita sudah lihat, bandara Sultan Mahmud Kaharuddin III baru selesai 2017, sehingga memberi kemudahan pesawat-pesawat dari Bali dan Lombok untuk menggunakan lapangan terbang yang ada. Itu keterlibatan kita perhubungan dalam sektor pariwisata," tambahnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, NTB merupakan salah satu daerah yang memiliki kekayaan bahari yang melimpah, sehingga sangat pas jika NTB menggelar event bahari bertaraf Internasional.