Di Bandung ada Paris van Java, Gedung Merdeka sampai Bandros.
Nature-nya? Itu cerita lain lagi. Ada satu sudut danau dan gunung yang membuat para buyers Chiang Mai diam. Nyaris tak bersuara.
Belum lagi Cirebon dengan pesona tiga keratonnya-Kasapuhan, Kanoman dan Kacirebonan. Ada batik yang juga bisa dilihat di sana, Taman Safari di Puncak-Bogor, shopping and cullinary, semuanya top.
“Itulah Jawa Barat. Banyak experience baru yang bisa dinikmati selain shopping dan cullinary di Bandung,” tambahnya.
Jawa Timur?
Punya Jatim Park di Malang. Ada juga Museum Angkut, nuansa kendaraan tradisional Indonesia, Eropa sampai Broadway di Amerika sana, ada semua di Malang.
Aksesnya juga mudah. Selain pesawat udara, ada kereta api yang bisa digunakan wara-wiri untuk menerabas rute dari Jakarta menuju Bandung, Yogyakarta, Semarang, Surabaya hingga Malang.
“Pilihannya banyak, nyaman dan harganya pun terjangkau. Dengan kereta api sekalipun, Thai people bisa dapat liburan ke Bandung, Yogyakarta, Semarang hingga Malang dengan ongkos transportasi di bawah RP 1 juta,” urai Tendi.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, yang didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pemasaran I Regional I, Masruroh, juga punya pemikiran yang sama. Baginya, pariwisata itu adalah kedekatan, proximity.
Kedekatan jarak, kedekatan emosional, kedekatan budaya dan tradisi, kedekatan ideologi, dan kedekatan spiritual.