Suara.com - Lampung sangat beruntung memiliki Gunung Anak Krakatau. Gunung ini adalah ikon dan kebanggaan masyarakat.
Krakatau pernah mencuri perhatian dunia karena ledakan besarnya, karena dirasakan di sejumlah negara. Bisa dibayangkan serunya menjelajahi gunung yang berada di Selat Sunda itu.
Keseruan itulah yang ditawarkan di Lampung Krakatau Festival 2018. Perjalanan Krakatau diadakan Sabtu (25/8/2018), yang diawali dari Elephant Park, Bandar Lampung, menuju Dermaga Bom Kalianda, Lampung Selatan, pukul 6.30 WIB. Rombongan dilepas Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Lampung, Budiharto.
Trip Krakatau kali ini diikuti sekitar 200 peserta. Mereka berasal dari berbagai latar belakang, seperti perwakilan GenPI, media, komunitas, travel bloger, agen travel, Youtuber, Institut Teknologi Sumatera (ITERA), Trans Lampung Utara, JPP Lampung, Bappeda Lampung, Adiatama Tour, dan lainnya.
Baca Juga: GenPI Lampung akan Ikut Hebohkan Festival Krakatau
Budiharto mengatakan, trip Krakatau diadakan setiap tahun.
“Trip ini untuk memperingati letusan Gunung Krakatau pada 1883. Setiap ada Festival Krakatau, pasti ada kunjungan ke sana,” tuturnya.
Menurutnya, dasyatnya letusan Gunung Krakatau saat itu, mampu mengubah iklim. Bahkan, mengelapkan dunia selama berhari hari. Debunya terasa hingga Benua Afrika.
“Saat itu, ledakannya sangat dahsyat sekali. Dengan kunjungan ke sana, kita bisa merasakan dasyatnya letusan itu. Ini juga pelajaran buat anak cucu kita agar mengetahui sejarah,” katanya.
Letusan dahsyat itu, turut menghancurkan Gunung Krakatau. Namun, bertahun-tahun setelah itu, muncul gunung baru di lokasi Gunung Krakatau.
Gunung tersebut dikenal dengan nama Gunung Anak Krakatau, yang tercatat sebagai salah satu gunung api yang sangat aktif di Indonesia.