Ini Alasan September Jadi Bulan yang Tepat untuk Anda Mulai Diet

Senin, 27 Agustus 2018 | 10:21 WIB
Ini Alasan September Jadi Bulan yang Tepat untuk Anda Mulai Diet
Ilustrasi diet. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memulai untuk sebuah perubahan yang lebih baik, tak hanya bisa dilakukan di awal tahun sebagai sebuah resolusi di tahun baru. Bicara diet atau menurunkan berat badan misalnya, seorang pakar kebugaran justru merekomendasikan September sebagai bulan untuk memulai.

Pelatih kebugaran bernama Adam Gilbert berpikir, bahwa September memiliki peluang yang lebih baik untuk merealisasikan rencana Anda. 

"September memiliki suasana penuh kegembiraan. Setelah kita semua melewati musim panas, sekolah kembali memulai aktivitasnya dan kesiapan kembali bekerja keras ada di sana," tulisnya. 

Pernyataan ini disampaikan bukan hanya berdasarkan keyakinannya, tapi juga didukung oleh ilmu pengetahuan karena para peneliti sekarang menyebut September sebagai "temporal landmark", memulai penanda waktu. Nah berikut adalah alasan lain mengapa September menjadi bulan yang tepat untuk rencana penurunan berat badan.

Baca Juga: Liburan Usai, Ini Harapan Pelatih Persib

1. Iklim yang sempurna
Bulan Januari masih masuk ke dalam bulan sejuk atau dingin. Seseorang biasanya harus menunggu selama beberapa hari untuk benar-benar merealisasikan rencana kebugaran mereka. Namun, pada bulan September, iklimnya cukup sempurna untuk Anda memulai. Resolusi September Anda dapat segera diterapkan dan karenanya, mengarah ke hasil yang lebih baik.

"Bayangkan apa yang akan Anda capai pada bulan Januari jika Anda mulai di bulan ini (September). Anda bisa turun 20 pound atau siap untuk menyelesaikan 5k pertama Anda, sementara seluruh dunia sedang menunggu untuk memulai (di bulan Januari)", pikir Adam.

2. Buat resolusi sekarang juga
Resolusi Anda dapat berupa beberapa hal, seperti: Tidur delapan jam setiap hari, Tidur lebih cepat dan bangun lebih awal, hingga kehilangan 10 kilo pada 1 Januari.

Nah, sekarang Adam membuat tiga langkah sederhana agar Anda dapat mencapai resolusi Anda dengan lancar dan berhasil.

Pertama, adalah fokus pada 'mengapa' bukan 'apa'. Secara tradisional, resolusi lebih fokus pada apa yang perlu Anda lakukan, seperti Anda mungkin memutuskan untuk melakukan diet keto saat Anda mengikuti rutinitas yoga. Untuk Adam, Anda sebaiknya berfokus pada mengapa, sebagai gambaran yang lebih besar dan lebih terarah.

Baca Juga: Presiden Jokowi Menjenguk BJ Habibie di RSPAD Gatot Subroto

Untuk hal yang sama, ia mendaftarkan apa yang ia sebut 'The Five Whys' yakni:
Mengapa? Karena saya ingin menjadi lebih sehat.
Mengapa? Karena saya tidak menikmati bagaimana saya sekarang.
Mengapa? Karena saya merasa bersalah.
Mengapa? Karena saya tahu saya tidak bisa makan seperti ini selamanya.
Mengapa? Karena jika saya terus menerus ke arah ini, saya akan menyia-nyiakan tahun-tahun kehidupan saya.

Hal kedua adalah, Anda sudah menyiapkan rencana apa yang harus dilakukan ketika Anda merasa hal yang akan Anda jalani tidak terlalu baik untuk Anda lakukan. 

Ketika kita membuat resolusi, kita sepenuhnya dituntut dan termotivasi. Namun, seiring berjalannya hari, hal-hal dan motivasi kita bisa mendadak hilang. Jadi, sebelum Anda memulainya, tanyakan pada diri Anda pertanyaan-pertanyaan berikut, yang dicantumkan oleh Adam:

Apa alasan saya gagal di masa lalu?
Kapan saya akan memiliki waktu tersulit yang melekat pada rencana saya?
Kapan saya paling mungkin memberi diri saya "izin" untuk menghentikan kebiasaan baru saya?
Apa yang biasanya saya katakan pada diri saya ketika saya benar-benar ingin menyerah?

Terakhir, hapuskan tekad. Ya, setiap kali kita berbicara tentang kebugaran, kita pasti berbicara tentang tekad dan kekuatan kehendak seseorang untuk mencapai tujuannya. Namun, Adam membawa gambaran konsep 'precommitment'. Sangat mungkin bahwa ketika seseorang mencapai lebih dekat ke tujuannya, tekadnya semakin tipis. 

Untuk memastikan bahwa itu tidak terjadi, ubahlah diri Anda yang menjadi sasarannya. Mari kita pahami ini dengan sebuah contoh. Katakanlah, Anda memiliki resolusi untuk bermeditasi setiap malam sebelum tidur, namun internet malah menghabiskan seluruh waktu Anda.

Apa yang harus Anda lakukan adalah Anda bisa membuat aturan untuk mematiksn wifi setelah pukul 21:00. Ini akan mengharuskan Anda untuk melakukan meditasi karena Anda tidak punya pilihan lain.

"Caranya ada membuat keputusan yang mengunci untuk menjadi pilihan. Dan akhirnya, yang terjadi adalah Anda terhindar dari godaan dan membuat tekad tidak ada masalah," kata Adam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI