Aksi Surfing di Nias Pro 2018 Ditonton 40 Negara di Dunia

Minggu, 26 Agustus 2018 | 18:00 WIB
Aksi Surfing di Nias Pro 2018 Ditonton 40 Negara di Dunia
Aksi para surfer di Nias Pro 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ajang surfing kelas dunia, Nias Pro 2018 bakal berdampak hebat ke Indonesia. Perhelatan yang didukung penuh oleh Kementerian Pariwisata (Kemenpar) itu disiarkan secara langsung di web resmi World Surf League (WSL) dan Asian Surfing Championship (ASC).

Indonesia mendapatkan kehormatan dunia dengan menggelar Nias Pro 2018, pada 24-28 Agustus 2018, di Pantai Sorake, Nias Selatan, Sumatera Utara.

"Ini dampaknya luar biasa. Penonton via live streaming internet web resmi baru 24 Agustus saja, sudah tembus ditonton 1,9 jutaan netizen di luar negeri. Sebelumnya, yang di Krui Pro-Lampung, juga ditonton oleh 40 negara. Ini viral yang luar biasa, dan saat ini masih terus bertambah," ujar Ketua Tim Percepatan Pengembangan Wisata Bahari, Indroyono Soesilo.

Ia mempersilakan semua penggemar surfing di belahan dunia manapun untuk melihat https://www.worldsurfleague.com/events/2018/mqs/2759/nias-pro. Saat ini, ratusan atlet dari berbagai negara sedang unjuk gigi di destinasi wisata Pantai Sorake yang terkenal dengan ombaknya yang besar dan indah.

Baca Juga: Nias Pro 2018 Jadi Sport Tourism Tingkat Dunia

Menurut Indroyono, ajang bertaraf dunia ini juga menjadi bagian dari promosi objek wisata alam, budaya dan benda-benda peninggalan sejarah, sebagai salah satu destinasi pariwisata berkelas dunia.

"Jangan lupa, ajang ini juga membuka kesempatan potensi atlet surfing Indonesia berkompetisi di tingkat internasional," kata Indroyono.

Pantai Sorake memang ciamik. Pantai dengan ombak mengagumkan ini memang sudah terkenal di kalangan peselancar.

Aksi para surfer di Nias Pro 2018. (Dok: Kemenpar)
Aksi para surfer di Nias Pro 2018. (Dok: Kemenpar)

Lautan ini menjadi destinasi paling menantang para surfer. Posisi lautan yang berbatasan langsung dengan samudera lepas membuat ombak di pantai ini bergulung panjang yang sangat dinanti para peselancar.

Indroyono  menambahkan, kejuaraan surfing sangat diminati. Fansnya pun fanatik. Surfer internasional, selain menjadi salah satu peserta, mereka juga penonton paling loyal di bidang olahraga.

"Bedasarkan sumber dari Repucom, data yang terakhir yang saya terima, surfing berada di posisi pertama sebagai penonton fanatik pertama. Lalu balap mobil Nascar, MLB, kompetisi bola basket NBA, dan kompetisi football NFL, yang memiliki penonton paling loyal. Bisa dipastikan para surfer mancanegara itu, nantinya akan membawa penonton datang ke Indonesia, kembali ke Indonesia. Wisatawan kita semakin banyak,"katanya.

Menurutnya, karena ini lomba selancar profesional Internasional dan berhadiah uang, maka jumlah pesertanya dibatasi sesuai dengan peringkat dunia serta jumlah poin yang dimiliki.

"Tidak semua peselancar bisa ikut lomba selancar Internasional, hanya yang memiliki peringkat tertentu. Baru nantinya setelah itu, banyak peselancar yang akan berkunjung ke destinasi-destinasi untuk melakukan selancar rekreasi," kata pria yang ramah kepada wartawan itu.

Selain itu, para surfer dunia ini, imbuh Indroyono, akan selalu mencari ombak yang menantang dan Indonesia adalah Surga bagi peselancar dunia, termasuk Nias Selatan. Dalam kejuaraan surfing internasional series ini, semua merupakan event dunia.

Salah satunya termasuk di Bali dan Nias.

"Kejuaraan surfing internasional yang digelar di Nias, Bali, Seumeleu dan tempat lainnya merupakan pertama kali event series terbanyak yang digelar di Indonesia,"katanya.

Indroyono bercerita, para peselancar akan tinggal di suatu tempat dengan tetap dan enjoy di tengah kondisi apapun. Mereka akan loyal, fanatik, dan tinggal dalam jangka waktu sangat lama.

Para surfer tidak mencari amenitas yang mewah.

"Namun yang mereka cari adalah ombak yang menantang dan indah,"katanya.

Untuk suksesnya event ini, kata dia, panitia harus menyiapkan high speed internet untuk live streaming, karena akan ditonton live di seluruh dunia. Buktinya, yang diselenggarakan di Bali tetap heboh, walau di tengah erupsi Gunung Agung.

"Dan tetap sukses, yang menonton jutaan. Silakan saja buka website WSL,"kata Indroyono lagi.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mendukung event ini. Apalagi akan diikuti peselancar-peselancar dunia, yang menjadi daya tarik wisman.

"Event ini sangat mengagumkan. Para peselancar dunia akan menjadi magnet wisman lain untuk datang. Mereka akan menjadi rujukan peselancar lainnya dari mancanegara, apalagi bisa disaksikan secara langsung dengan web resmi," kata Arief .

Menurutnya, selama ini, kita tidak menyadari bahwa ombak di Indonesia adalah Surga bagi para peselancar dunia, yang lebih hebat dari Hawaii, lebih bagus dari Rio de Janiero, Brazil.

"Nah, para peselancar dunia selama ini berharap, agar Indonesia menggelar lomba pro internasional dan kita coba untuk membuat 10 events selancar Internasional dan lokasinya di wilayah-wilayah destinasi baru. Ini yang diburu para peselancar dunia. Begitu mereka melihat kompetisi dunia via streaming internet, mereka akan bertanya, itu ombak di mana," kata menteri asli Banyuwangi itu.

Asdep Pengembangan Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh juga membenarkan hal tersebut. Menurutnya, begitu wisman tahu ombak ombak ternaik ada di pantai Indonesia, mereka akan berupaya datang ke destinasi tersebut dan menjajal ombaknya.

"Biasanya mereka tinggal di lokasi. Minimal seminggu dan membawa pendukungnya. Terima kasih kepada semua pihak terkait dan panitia yang ikut mensukseskan acara ini," tutur wanita yang biasa disapa Iyung itu.

Kejuaraan surfing series Ini pertama kali didukung Kemenpar dan Series Pro ini akan menjadi event tahunan, karena bisa langsung membuka destinasi-destinasi baru.
Nias Pro adalah lanjutan dari event yang dilaksanakan tahun lalu, yaitu Nias Selatan Open Surfing Contest 2017.

Kala itu, kejuaraan diikuti total 95 peserta. Selain Indonesia, negara lain yang ambil bagian adalah Amerika Serikat, Australia, Chile, dan Brazil.

Kali ini, kejuaraan dibuat lebih besar, yaitu dengan melibatkan WSL dan ASC. Target peserta 100 orang dari 20 negara. Acara pembukaan sukses dibuka oleh Menteri Hukum dan HAM, Yasonna Laoly.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI