Menpar Terpesona Saksikan Ribuan Jenis Anggrek di Orchid Forest

Minggu, 26 Agustus 2018 | 15:00 WIB
Menpar Terpesona Saksikan Ribuan Jenis Anggrek di Orchid Forest
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, di Orchid Forest Cikole. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengaku senang dan puas dengan Destinasi Digital dan Nomadic Tourism yang sedang dikembangkan Orchid Forest Cikole, Bandung. Tempat wisata baru ini diresmikannya, Jumat (24/8/2018), pukul 11.00 WIB .

“Orchid Forest Cikole keren!” kata Arief, setelah menapaki jembatan gantung wood bridge yang Instagramable itu.

Ini memenuhi syarat untuk dikembangkan serius sebagai destinasi digital dan nomadic tourism.

Menpar tampak santai, mengenakan jeans dan kaus lengan panjang biru tua, berlogo logo Wonderful Indonesia. Ia didampingi istri,  Ny Poni Iravati Arief Yahya.

Baca Juga: Pecinta Anggrek Wajib Kunjungi Orchid Forest Cikole Bandung

Tariaan selamat datang, gamelan, bersama penari anak-anak binaan Saung Angklung Udjo menyambut dalam suasana ceria.

Namanya juga destinasi digital, ribuan orang live dengan kamera video, di Instagram dan Facebook. Telkom yang menjadi salah satu mitra Orchid Forest menyiapkan bendwidth besar, 2 kali 100 Mbps, sejak 22 Agustus 2018, ketika Genpi Jabar Camp di sana.

“Saya sadar, tidak mungkin membangun destinasi 10 Bali Baru jika menggunakan konsep  lama. Seperti Nusa Dua. Itu butuh waktu 20 tahun, karena mirip Telkomsel, yang mengembangkan pre paid, yang dulu saya desain sebagai solusi sementara. Sekarang justru menjadi solusi selamanya, 98 persen pelanggan Telkom adalah pre paid service,” jelasnya.

Costumer atau positioning-nya, yang memilih market millenials. Anak-anak muda itu mobile, digital dan interaktif. “

Mereka ini esteem need, mdmbutuhkan pengakuan, terutama melalui media sosial. Terutama kaum perempuan,” ujarnya.

Baca Juga: Orchid Forest Jadi Salah Satu Wisata Andalan Bandung

Siapa menguasai pasar masa depan, dialah yang akan memenangkan persaingan pasar masa kini. Memilih pasar anak-anak muda adalah pilihan tepat.

“Mereka 70 persen sudah menggunakan dan meng-update digital,” tambahnya.

Menpar juga memuji sentuhan bambu di banyak spot, dari pintu masuk pintu keluar, sampai ke panggung.

“Lebih alami, lebih terasa Indonesia, yang menjadi negara yang memiliki jenis bambu terbanyak di dunia,” tandasnya.

Menpar secara khusus memuji pidato “Barry” Maulana Akbar, CEO Orchid Forest Cikole.'

“Sudah betul berangkat dari customers dulu,” puji Arief, yang lulusan ITB, Surrey University UK, dan doktor strategic management Unpad Bandung itu.

Dia mengingatkan, destinasi digital dan nomadic tourism adalah pasangan yang bagus. Operational return didapat dari nomadic, sedang media value dari destinasi digital.

Maulana Akbar juga menjelaskan, dia yakin Orchid Forest bisa menjadi destinasi kelas dunia. Hingga 2018, diperkirakan 2500 wisman, dan tahun depan optimistis bisa naik 500 persen.

Adapun jumlah wisnus yang diperkiran 600 ribu orang di 2018, bisa diproyeksikan naik 300 persen.

Tiga konsep besar pengembangan Orchid Forest, yakni Eco Tourism, Sport Tourism, dan Edu Tourism.

“Kami sudah co branding dengan Wonderful Indonesia. Kami sudah MoU kerja sama dengan STP Bandung, Telkom dan Mandiri. Kami berharap, kerja sama dengan Kemenpar akan membuat destinasi ini semakin kuat dan berkembang ke depan,” kata Barry.

Barry juga mengajak Menpardan pengujung untuk berkeliling ke spot-spot selfie di Orchid Forest, dari  wood bridge, garden of light, taman kelinci, house of orchid, camping ground, amphyteathre, dan lainnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI