Asep mengatakan, manfaat event ini sangat banyak. Selain dampak media value, prestasi atlet atau peselancar muda Indonesia juga akan terangkat. Selain itu, Nias juga akan menjadi kalender event kejuaraan dunia.
"Sport tourism efektif, karena nilai media value atau media branding-nya tinggi. Media value yang didapat minimal bisa dua kali lipat dari direct impact turis yang datang, karena dipromosikan oleh media nasional dan internasional sebelum, sesaat, dan sesudah acara," terang Asep, yang juga diamini Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional I Kemenpar, Masruroh.
Di tempat terpisah, Menteri Pariwisata, Arief Yahya mengatakan, sport tourism seperti Nias Pro amat bermanfaat untuk pariwisata Indonesia.
"Nias Pro 2018 merupakan bagian dari sport tourism. Proyeksi Kemenpar, sport tourism berkontribusi 1,25 persen dari 20 juta wisman, stau sekitar 250 ribu wisman, dengan devisa sebesar US$ 250 juta,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk mengidentifikasi sport tourism, terdapat 4 unsur, yaitu 4P, product, promotion, price, dan place.
"Untuk Indonesia, product sudah bagus, price competitiveness terbaik, place juga sangat bagus. Apalagi dengan pembuktian dunia dari berbagai penghargaan, hanya tinggal terus menggenjot aspek promotion, yang perlu dimaksimalkan dengan mengunggulkan aspek 3P yang sudah ada,” ujarnya.