Turis Saksikan Pelepasan Tukik di Sanur Village Festival 2018

Fabiola Febrinastri
Turis Saksikan Pelepasan Tukik di Sanur Village Festival 2018
Pelepasan anak-anak penyu alias tukik dalam Sanur Village Festival 2018, di Pantai Sanur, Bali, Kamis (23/8/2018). (Dok: Kemenpar)

Wisatawan diajak melestarikan lingkungan.

Suara.com - Bukan Bali namanya kalau tidak bisa memanjakan wisatawan. Treatment-nya beragam, salah satunya, lewat pelepasan anak-anak penyu alias tukik dalam Sanur Village Festival 2018, di Pantai Sanur, Bali, Kamis (23/8/2018).

Kegiatan ini sangat menarik. Wisatawan yang hadir sangat menikmati saat para tukik berjuang menuju lautan.

Gerakannya lucu, bikin gemas. Pelepasan tukik ini digemari semua pihak, dari anak-anak hingga dewasa. Wisatawan diajak untuk terus menjaga lingkungan.

Menteri Pariwisata, Arief Yahya, tidak kalah antusias dengan wisatawan. Ia terlihat larut dalam kegiatan ini.

Baca Juga: AstraPay Sanur Village 2023 Dipungkas, Puluhan Ribu Pengunjung Hadiri Festival dan Gunakan e-Wallet

"Ini bukti kuatnya Sanur Village Festival. Festival ini bukan hanya fokus terhadap atraksi pariwisata, tetapi juga turut serta beraksi melestarikan lingkungan. Semakin dilestarikan semakin mensejahterakan," ujar Menpar, sesaat setelah pelepasan tukik.

Embusan pelestarian lingkungan pun tak berhenti di situ. Berbagai program lainnya juga ikut digelar.

Hal ini semakin mempertajam Sanur Village Festival sebagai sebuah atraksi yang mendorong program pariwisata berkelanjutan.

Aksi hijau dan lestari, yakni penanaman terumbu karang, beach clean up, penanaman bibit mangrove, penanaman pohon langka, edukasi lingkungan hidup maupun kampanye hijau, dilakukan Kemenpar. Seluruh program tersebut melibatkan warga dan wisatawan.

Pelepasan anak-anak penyu alias tukik dalam Sanur Village Festival 2018, di Pantai Sanur, Bali, Kamis (23/8/2018). (Dok: Kemenpar)
Pelepasan anak-anak penyu alias tukik dalam Sanur Village Festival 2018, di Pantai Sanur, Bali, Kamis (23/8/2018). (Dok: Kemenpar)

"Program-program seperti ini harus dicontoh oleh daerah lainnya, untuk memperkuat atraksi pariwisata mereka. Pariwisata berkelanjutan merupakan tren terkini yang menjadi incaran wisatawan dunia," paparnya.

Baca Juga: FIFGROUP Banjiri AstraPay Sanur Village Festival 2023 dengan Potongan Harga, Silakan yang Ingin Meminang Motor Honda

Menurut Arief, program pariwisata berkelanjutan juga semakin meningkatkan daya saing pariwisata Indonesia.

“Berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF), tahun 2017, daya saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 42 dari peringkat 50 di tahun 2015," ujarnya.

Arief menyebut, natural maupun cultural harus lestari, sustainable, agar bisa menjadi sumber devisa yang tak ada hentinya. Hal ini diharapkan makin mensejahterakan masyarakat, sebagai bagian dari tujuan pariwisata berkelanjutan.

"Kemenpar akan terus mendorong festival-festival yang mengangkat isu pelestarian lingkungan, seperti Sanur Village Festival ini. Komitmen kami adalah menjadikan pariwisata sebagai leading sektor perekonomian masyarakat. Hanya dengan pariwisata berkelanjutanlah, hal itu dapat terwujud," ujar menteri asal Banyuwangi tersebut.

Di tempat terpisah, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauzi mengatakan, Sanur Village Festival semakin komplet. Sebagai sebuah atraksi pariwisata yang rutin digelar, festival ini semakin kaya warna.

Suguhannya lengkap, dari atraksi seni budaya, sport tourism hingga penanaman nilai-nilai positif dalam melestarikan lingkungan.

"Sanur Village Festival ini sangat menginspirasi. Event ini semakin menegaskan Bali sebagai salah satu destinasi terbaik di dunia, dengan sajian atraksi pariwisata yang lengkap. Ini dapat dilihat dari begitu antusiasnya wisatawan mengikuti setiap rangkaian acaranya," ujarnya.