“Berdasarkan Travel and Tourism Competitiveness Index (TTCI), World Economic Forum (WEF), tahun 2017, daya saing pariwisata Indonesia naik ke peringkat 42 dari peringkat 50 di tahun 2015," ujarnya.
Arief menyebut, natural maupun cultural harus lestari, sustainable, agar bisa menjadi sumber devisa yang tak ada hentinya. Hal ini diharapkan makin mensejahterakan masyarakat, sebagai bagian dari tujuan pariwisata berkelanjutan.
"Kemenpar akan terus mendorong festival-festival yang mengangkat isu pelestarian lingkungan, seperti Sanur Village Festival ini. Komitmen kami adalah menjadikan pariwisata sebagai leading sektor perekonomian masyarakat. Hanya dengan pariwisata berkelanjutanlah, hal itu dapat terwujud," ujar menteri asal Banyuwangi tersebut.
Di tempat terpisah, Asisten Deputi Bidang Pemasaran I Regional III Kemenpar, Ricky Fauzi mengatakan, Sanur Village Festival semakin komplet. Sebagai sebuah atraksi pariwisata yang rutin digelar, festival ini semakin kaya warna.
Baca Juga: Makin Meriah, Masyarakat Diundang ke Sanur Village Festival
Suguhannya lengkap, dari atraksi seni budaya, sport tourism hingga penanaman nilai-nilai positif dalam melestarikan lingkungan.
"Sanur Village Festival ini sangat menginspirasi. Event ini semakin menegaskan Bali sebagai salah satu destinasi terbaik di dunia, dengan sajian atraksi pariwisata yang lengkap. Ini dapat dilihat dari begitu antusiasnya wisatawan mengikuti setiap rangkaian acaranya," ujarnya.