Perahu Bidar Jadi Atraksi Keren di Festival Sriwijaya 2018

Kamis, 23 Agustus 2018 | 09:36 WIB
Perahu Bidar Jadi Atraksi Keren di Festival Sriwijaya 2018
Festival Sriwijaya 2018. (Dok: Kemenpar)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Tidak hanya dimeriahkan dengan perahu hias, masyarakat juga sempat menyaksikan atraksi jet ski yang ditunjukan oleh komunitas Jet Ski Air yang bekerja sama Dinas Pariwisata, dalam rangka memeriahkan perhelatan lomba perahu hias.

Dalam acara tersebut, nuansa Merah Putih ada di mana-mana. Berbagai perlombaan digelar menambah kemeriahan 17 Agustus. Salah satu lomba yang masih dipertahankan dari dulu hingga kini adalah perlombaan Perahu Bidar di Sumatera Selatan.

Asisten Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Regional I Kementerian Pariwisata, Masruroh mengatakan, Perahu Bidar merupakan atraksi yang legendaris.

Wanita yang biasa disapa Iyung itu mengatakan, Bidar merupakan perahu yang terbuat dari kayu. Di Palembang, Perahu Bidar juga digunakan untuk ajang perlombaan dayung perahu.

Baca Juga: Ramaikan Asian Games, Sumsel Gelar Festival Sriwijaya

Di Sumatera Selatan, Imbuh Iyung, ada berbagai jenis perahu bidar, yang paling terkenal yaitu Bidar Kecik (mini), dengan jumlah pendayung 11 orang, Bidar Pecalangan (menengah) yang bisa mengangkut lebih dari 35 orang. Perahu ini untuk acara di Sungai Musi dan daerah lain dan yang ketiga, yakni Perahu Bidar yang bisa mengangkut 57-58 orang, yang digunakan sekali dalam setahun di Sungai Musi saat perayaan HUT RI.

Sebuah perahu bidar yang digunakan untuk lomba memiliki panjang sekitar 26 m (dari haluan ke buritan), lebar 1,37 m (bagian yang terlebar), dan tinggi sekitar 0,70 m (bagian yang paling dalam).

Bagian jalur atau lunas perahu memiliki ukuran 20 m dengan lebar 0,09 m, terbuat dari kayu jenis kempas, bungus atau rengas yang merupakan kayu kuat dan tahan terhadap air. Pada bagian kerangka perahu yang berbentuk balok-balok melengkung dengan ukuran sekitar 7x15 m, terbuat dari kayu bungus atau rengas.

Bagian kerangka untuk memperkuat perahu juga berfungsi sebagai penghubung antara lunas dengan pinggiran atau dinding perahu. Bagian ini terbuat dari kayu merawan dengan ukuran panjang sekitar 26 m, lebar 0,12 m, dan tebal 0,03 m.Sepanjang pinggiran bagian dalam perahu (kanan dan kiri) terdapat balok-balok kayu yang biasa disebut buayan.

Bagian ini memiliki fungsi sebagai tempat dudukan palangan perahu dengan ukuran panjang 26 m, lebar 0,5 m, dan tinggi 0,10 m.

Palangan ini sebagai tempat duduk para pedayung, bentuknya papan selebar 15 cm, yang dipasang melintang tepat di atas buayan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI