Mereka akan berkolaborasi dengan sederet artis Tanah air, seperti pianis Yosephine Madju, Viky Sianipar, Alsant Nababan, Louis Sitanggang, Tongam Sirait, Jajabi Band, Boraspati Group dan Halak Hita Group.
“Kami ingin menunjukkan pada Indonesia dan dunia, bahwa nilai Habatakon dapat dikemas apik dan manis dengan musik. Musik adalah bahasa universal. Dengan musik, kami ingin memperkenalkan budaya kami kepada masyarakat luas, supaya bisa dinikmati dan dipromosikan menjadi daya tarik lokal berkelas internasional,” ujar Rapidin.
Pada 2017, Samosir Music International mampu menyedot sekitar 30 ribuan penonton dan 10 persennya adalah wisman.
Seperti SMI, persiapan GFNY juga sudah masuk tahap final. Partisipasi aktif dari Kabupaten Samosir, seperti pengamanan dan koordinasi sudah dikondisikan dengan aparat keamanan.
Baca Juga: Besok, Malindo Air Mulai Angkut Wisatawan Malaysia ke Danau Toba
Peserta GFNY berasal dari kalangan umum, baik dari lokal maupun mancanegara.
“Dukungan penuh kami berikan untuk kemajuan pariwisata Samosir, khususnya Danau Toba, sehingga target kunjungan wisatawan mancanegara meningkat di tahun 2018. Kami mengharapkan dukungan dan peran aktif dari semua pihak yang terlibat, khususnya rekan-rekan media yang hadir hari ini untuk mensukseskan kedua event internasional ini,” tutup Rapidin.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, sangat mendukung berbagai atraksi di Danau Toba.
“Dengan semakin terbukanya akses udara, hadirnya flight internasional, Danau Toba harus memperkaya diri dengan berbagai atraksi. Harus membuat wisatawan betah dan tertarik untuk datang lagi. Event berkelas seperti Samosir Music International (SMI) dan Grand Fondo New York Indonesia (GFNY) harus didukung,” paparnya.
Baca Juga: Yes, Kini Ada Penerbangan Langsung Danau Toba-Malaysia!