Suara.com - Ada banyak cara untuk minta maaf pada kekasih, salah satunya hal gila yang dilakukan seorang pengusaha muda asal India yang menyewa 300 papan iklan berisi permintaan maaf.
Ya, permintaan maaf yang terkesan berlebihan, tapi tetap romantis ini dilakukan oleh Nilesh Khedekar, pemuda berusia 25 tahun.
Tidak jelas apa yang telah Nilesh Khedekar lakukan hingga membuat sang kekasih marah, tapi diduga masalahnya cukup serius.
Semua bermula ketika gadis yang bernama Shivde, dikabarkan kembali ke kampung halamannya di Pimple Saudagar, pinggiran Pune setelah bepergian ke Mumbai.
Baca Juga: Kasus Pawai Anak TK Bercadar, Menteri Yohana Yembise Buka Suara
Tahu kabar kekasihnya itu akan pulang, Nilesh memutuskan untuk menyambut Shivde dengan cara kreatif dengan menunjukkan betapa ia menyesali perbuatannya.
Lewat cetakan printer di papan iklan dan ratusan poster berukuran berbeda, Nilesh membuat pesan berbunyi, "Shivde, Maafkan Aku!" dan dipasang di lingkungan tempat Shivde tinggal.
“Nilesh Khedekar mengatakan bahwa ia berbeda pendapat dengan pacarnya yang dia sebut 'Shivde'. Untuk meminta maaf pada kekasihnya itu, dia muncul dengan gagasan memasang papan iklan dan spanduk di daerah tempat Shivde tinggal. Nilesh Khedekar meminta temannya untuk melaksanakan rencana tersebut," kata seorang petugas polisi kepada DNA India dikutip dari Oddity Central.
Sayangnya rencana Nilesh tidak berjalan seperti yang diinginkannya. Setelah menghabiskan uang RS72,000 atau sekitar Rp 15 juta, ia malah dituduh telah mengotori wilayah oleh pejabat dari Pimpri-Chinchwad Municipal Corporation (PCMC).
Meski begitu, tidak jelas hukuman apa yang akan diterima Nilesh, tapi bisa jadi ia akan didenda dengan nominal yang cukup besar.
Baca Juga: Bingung Mengolah Daging Kurban? Ini 4 Resep Masakan Lezat
"Semuanya telah berubah buruk. Ide saya adalah menjadi kreatif dalam meminta maaf padanya. Sekarang saya pikir saya seharusnya tidak melakukannya sama sekali. Saya telah mengecewakan orangtua saya. Saya telah membiarkan dia (pacar) dan keluarganya sedih juga," kata Nilesh.