Suara.com - Merayakan HUT RI ke-73 tak perlu tempat dan acara seremonial layaknya di Istana Negara. Puluhan warga Kelurahan Barusari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, justru menggelar acara unik ditengah pulau buatan Sungai Banjir Kanal Barat (BKB) Semarang.
Pulau buatan yang tersusun dari gugusan batu pecah itu disulap jadi lapangan upacara, warga antusias berjejer rapi mulai dari anak sekolah, remaja, PKK, organisasi kepemudaan, masyarakat umum, termasuk warga yang sedang memancing ikut khidmat mengikuti.
Pemandangan upacara pun tampak apik, adanya latar Gunung Ungaran, dipadu dengan bendungan (Pleret) serta suasana sungai yang bersih menjadi kesan istimewa.
Meski tak selapang dan tak serata lapangan upacara. Upacara yang berlangsung sejak pukul 09.00 sampai 11.00 WIB di pulau buatan itu sukses mengibarkan sang saka Merah Putih, kelengkapan upacara seperti pembawa teks proklamasi, paduan suara juga terlaksana baik.
Baca Juga: Tak Lagi Jadi Primadona, Penjual Batang Panjat Pinang Gigit Jari
"Kegiatan ini murni usulan warga, agar warga merasa lebih memiliki kawasan BKB yang mulai menjadi ikon pariwisata Semarang," kata Widayanta, Kepala Kelurahan Barusari, Jumat (17/8/2018).
Disampaikan Widayanta, Banjir Kanal Barat bisa diangkat dan dikenal hingga menjadi pilihan lokasi wisata internasional. Sebelumnya, sungai yang membelah wilayah barat Kota Semarang ini terkesan kotor dan kumuh.
"Sekarang bersih, rapi dan indah. Sejumlah even wisata kerap digelar Pemkot Semarang di BKB diantaranya Festival Banjir Kanal Barat dan pesta lampion Tahun Baru," paparnya.
Sepanjang bantaran sungai kini dilengkapi fasilitas penunjang aktivitas masyarakat seperti jogging trek, tempat mancing maupun tempat nongkrong yang nyaman.
"Jadi upacara HUT RI Ke-73 ini membawa pesan, bersama warga mempertahankan kondisi BKB menjadikan kawasan Pleret bersih, bebas sampah, sehingga tidak ada pendangkalan," katanya
Sementara, Darjan (65), salah satu peserta upacara mengaku sedang aktivitas memancing pagi menjelang siang tersebut. Dia bergegas ikut masuk dalam barisan saat melihat warga kampungnya juga ikut upacara.
Baca Juga: Stargazing di Negeri Sendiri : Romantisnya Menonton Bintang Jatuh
"Biasa mancing disini, langsung ikut saja bareng teman-teman karena dilihat kok pakaiannya bebas," katanya.
Darjan yang sudah lanjut usia mengaku senang melihat komposisi peserta upacara banyak anak muda. Dia ingin kaum muda tidak lupa akan sejarah bangsa.
"Para generasi muda bisa mengerti dan memahami perjuangan pahlawan untuk merebut kemerdekaan. Saat ini giliran yang muda-muda mengisi kemerdekaan dengan kegiatan bermanfaat dan positip," ujarnya. (Adam Iyasa)
Kontributor : Adam Iyasa