Sementara itu, Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan mengatakan, Solo memliki unsur 3A yang bisa mendukung kesuksesan acara.
“Jangan pernah ragu untuk menyaksikan atraksi di Solo, karena kemasannya selalu bagus. Solo juga punya banyak amenitas berupa hotel berbintang sampai homestay. Ini akan memudahkan wisatawan,” paparnya.
Selain itu, akses ke Solo pun sangat mudah.
“Solo mempunyai bandara internasional, bisa diakses juga melalui kereta api. Solo dijamin nyawan buat wisatawan,” katanya.
Direktur SIPA, Irawati Kusumorasri mengatakan, tahun ini merupakan gelaran ke-10 SIPA. Tema We Are The World-We Are The Nation berarti, satu bangsa dan satu dunia.
"Persatuan menjadi pesan moral yang akan disuarakan dan digelorakan di panggung tahun ini. Pemilihan tema tersebut dikarenakan perdamaian saat ini sangat dibutuhkan semua manusia," ungkap Ira.
Ia menambahkan, di SIPA 2018 ini, ada sejumlah delegasi dari 6 negara termasuk Indonesia yang akan memeriahkan. Di antaranya dari Italia, Taiwan, Filipina, Rusia, Korea Selatan dan Indonesia.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, SIPA 2018 akan menghadirkan beragam seni pertunjukan yang megah dan mewah, antara lain seni tari, musik, teater, dan lain-lainnya dengan delegasi baik dari dalam maupun luar negeri lintas benua.
"Untuk maskotnya, kami menggunakan Melati Suryodarmo. Melati merupakan alumni Universitas Padjadjaran Bandung jurusan Hubungan Internasional," ujarnya.
Melati mulai pendidikan seni rupa dan performance di Hochschule Fuer Bildende Kuenste Braunschweig Jerman dan menyelesaikan pascasarjana pada 2003. Melati juga bekerja dan berkesenian selama 20 tahun di Eropa.