Suara.com - Palembang benar-benar siap menyambut Asian Games 2018. Setelah ditunjuk sebagai tuan rumah dengan Jakarta, ibu kota Sumatera Selatan ini menyiapkan berbagai pesta rakyat.
Salah satunya Festival Sriwijaya, yang akan digelar pada 22 - 27 Agustus 2018, di Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya, mengatakan, Festival Sriwijaya adalah momentum untuk mempromosikan Palembang saat Asian Games. Ia menyebut jika Asian Games 2018 akan diserbu sekitar 50 ribu wisman di Palembang.
“Momentum tersebut harus dimanfaatkan. Palembang yang jadi role model sport tourism, harus bisa menyambut para wisatawan yang hadir dengan hospitality,” paparnya, Selasa (14/8/2018).
Baca Juga: Jual Wonderful Indonesia di Singapura, Kemenpar Raup Rp 180 M
Ia menambahkan, Kementerian Pariwisata juga memanfaatan Asian Games untuk mendatangkan banyak wisatawan ke destinasi wisata di Indonesia.
"Asian Games 2018 baik untuk melakukan promosi, baik oleh para pengusaha, maupun destinasi wisata di Palembang. Momentum ini juga dimanfaatkan Kementerian Pariwisata untuk menarik wisatawan mancanegara datang ke Indonesia. Menurut data Kemenpar, jumlah wisman untuk kuliner dan belanja sebesar 30 - 40 persen,” ujar Menpar.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kementerian Parawisata, Ni Wayan Giri Adnyani, mengatakan, Festival Sriwijaya yang ke-27 ini akan bercerita tentang kebudayaan, pariwisata dan pesta rakyat pada masa lampau.
"Selama Asian Games nanti, kita ada dua festival yang digelar di Jakabaring dan BKB. Festival ini akan bercerita tentang kebudayaan, serta bagaimana perjalanan budaya yang akhirnya menjadi destinasi wisata," ujar Ni Wayan Giri.
Rencananya, Festival Sriwijaya akan diikuti 17 kabupaten/kota di Sumatera Selatan. Mereka akan menyajikan tarian, drama musikal, lagu daerah, juga kuliner.
Baca Juga: Menpar Kembali Aktifkan Tim Crisis Center Kemenpar
Tujuan festival ini adalah untuk untuk melestarikan nilai-nilai budaya dan meningkatkan citra Sumatera Selatan sebagai daerah tujuan wisata. Harapannya untuk meningkatkan pemerdayaan ekonomi kerakyatan, menampilkan puncak kreativitas daerah yang merefleksikan orisinalitas, kemandirian dan kearifan lokal.
“Festival Sriwijaya akan menjadikan Sumatera Selatan sebagai tujuan nasional utama. Terlebih momentumnya tepat, yaitu Asian Games. Ribuan mata akan tertuju ke Palembang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, Festival Sriwijaya 2018 akan dimulai dengan sebuah bioskop mobile yang akan menyaring film-film pendidikan, budaya dan pariwisata, diikuti oleh sebuah acara pembukaan yang diikuti oleh 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Selanjutnya, akan menggelar lomba melukis, pameran dan pentas seni.
Selain itu, akan ada panggung yang menampilkan pertunjukan musik etnik, parade musik jalanan, parade dul muluk dan pertunjukan budaya dari kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
Pada sesi berikutnya, acara utama akan mencakup lokakarya dan diskusi tentang budaya Sumatera Selatan. Acara penutupan akan digelar pada hari terakhir, serta pagelaran budaya dari enam kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
Festival sendiri digelar dari 8 Agustus - 2 September 2018. Nantinya, panitia pelaksana akan menampilkan berbagai pertunjukan, mulai komunitas, UKM, seni, kebudayaan dan para pelaku wisata.
“Khusus di Jakabaring, nanti ada acara outdoor dan perfomance setiap harinya, pukul 17.00 WIB. Ada tarian masal, karena ada 4.000 tamu undangan yang hadir saat Asian Games pada 18 Agustus," kata Esthy.
Selain menggelar festival, pemerintah juga akan menawarkan paket wisata, seperti tur kota tiga hari di Palembang dan perjalanan belanja empat hari.
"Kami suport penuh pelaksanaan Asian Games di Palembang, termasuk pada penyelengaran Festival Sriwijaya yang digagas Disbudpar Sumatera Selatan. Bahkan untuk di Sungai Musi, nantinya akan ada festival perahu bidar hias dan permainan tradisional," tutur Esthy, yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata.