“Festival Sriwijaya akan menjadikan Sumatera Selatan sebagai tujuan nasional utama. Terlebih momentumnya tepat, yaitu Asian Games. Ribuan mata akan tertuju ke Palembang,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Calendar of Event Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti mengatakan, Festival Sriwijaya 2018 akan dimulai dengan sebuah bioskop mobile yang akan menyaring film-film pendidikan, budaya dan pariwisata, diikuti oleh sebuah acara pembukaan yang diikuti oleh 17 kabupaten dan kota di Sumatera Selatan. Selanjutnya, akan menggelar lomba melukis, pameran dan pentas seni.
Selain itu, akan ada panggung yang menampilkan pertunjukan musik etnik, parade musik jalanan, parade dul muluk dan pertunjukan budaya dari kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
Pada sesi berikutnya, acara utama akan mencakup lokakarya dan diskusi tentang budaya Sumatera Selatan. Acara penutupan akan digelar pada hari terakhir, serta pagelaran budaya dari enam kabupaten dan kota di Sumatera Selatan.
Baca Juga: Jual Wonderful Indonesia di Singapura, Kemenpar Raup Rp 180 M
Festival sendiri digelar dari 8 Agustus - 2 September 2018. Nantinya, panitia pelaksana akan menampilkan berbagai pertunjukan, mulai komunitas, UKM, seni, kebudayaan dan para pelaku wisata.
“Khusus di Jakabaring, nanti ada acara outdoor dan perfomance setiap harinya, pukul 17.00 WIB. Ada tarian masal, karena ada 4.000 tamu undangan yang hadir saat Asian Games pada 18 Agustus," kata Esthy.
Selain menggelar festival, pemerintah juga akan menawarkan paket wisata, seperti tur kota tiga hari di Palembang dan perjalanan belanja empat hari.
"Kami suport penuh pelaksanaan Asian Games di Palembang, termasuk pada penyelengaran Festival Sriwijaya yang digagas Disbudpar Sumatera Selatan. Bahkan untuk di Sungai Musi, nantinya akan ada festival perahu bidar hias dan permainan tradisional," tutur Esthy, yang juga Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata.
Baca Juga: Menpar Kembali Aktifkan Tim Crisis Center Kemenpar