Suara.com - Survei yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) baru-baru ini menunjukkan bahwa Papua adalah salah salah satu daerah yang indeks kebahagiaannya paling rendah di Indonesia. Hal ini dilatarbelakangi beragam tantangan yang harus dihadapi masyarakat Papua mulai dari kesehatan, pendidikan, pendapatan, kondisi rumah, dan keselamatan.
Survei BPS juga menyebut bahwa 27,74 persen penduduk Papua masih hidup dalam kemiskinan, dan 63.770 orang Papua menganggur. Untuk membantu meningkatkan indeks kebahagiaan masyarakat di Papua, Prudential Indonesia meluncurkan program “East Indonesia Empowerment” (Pemberdayaan Indonesia Timur).
Jens Reisch, President Director Prudential Indonesia, mengatakan, dalam program ini pihaknya akan berusaha membantu pemerintah dalam memeratakan akses pendidikan, kesehatan, keselamatan hingga kewirausahaan masyarakat Papua.
"Melalui program Pemberdayaan Indonesia Timur, kami berharap dapat memperluas jangkauan geografis di Indonesia dalam membangun masyarakat yang lebih mandiri dan berdaya," ujar Jens dalam temu media di Jakarta.
Baca Juga: Rohit Chand Bakal Perkuat Timnas Nepal U-23 di Asian Games 2018
Dalam kesempatan yang sama Rinaldi Mudahar, Country CEO, Community Investment Prudential mengatakan bahwa pihaknya akan menggandeng Prestasi Junior Indonesia untuk mencetak para pengusaha muda di Papua sehingga dapat mandiri dan mengurangi angka kemiskinan.
"Kami akan fokus pada entrepreneurship atau kewirausahaan sebagai program unggulan kami, di mana program ini akan kami awali dengan melihat dan menilai langsung ke lapangan untuk memastikan area-area di mana dan kelompok masyarakat mana yang akan menjadi wilayah target dan penerima manfaat kami selama tiga tahun ke depan," tambah Rinaldi.
Di bidang pendidikan, melalui kegiatan "Child-Friendly School" Prudential membangun sebuah perpustakaan di SD Komba Inpres dan merenovasi SD YPK Ifar Babrongko untuk meningkatkan pengalaman belajar bagi anak-anak di Kabupaten Jayapura, Papua. Prudential Indonesia, kata Rinaldi juga telah memberikan pelatihan literasi keuangan kepada 27 guru dan 8 sekolah dasar di seluruh Jayapura.
"Kami berharap program Indonesia Timur ini dapat memberikan dukungan solusi untuk mengatasi tantangan-tantangan sosial di kawasan tersebut. Kami ingin membantu mendorong pemberdayaan masyarakat yang berkelanjutan," tandas dia.
Baca Juga: Si Kembar Lena Leni, Bujukan TKW hingga Tampil di Asian Games