Suara.com - Ada yang berbeda dari Kota Bogor, Minggu (12/8/2018). Sejumlah ruas jalan di Kota Hujan, tiba-tiba dikuasai mobil hias.
Mobil-mobil ini rupanya sedang mengisi acara Helaran Seni Budaya & Pawai Mobil Hias 2018, yang bertema “Bogor Genah Tumaninah”. Tak hanya mobil hias, parade seni budaya, dan fashion pun disuguhkan. Acara ini mampu menarik perhatian masyarakat.
Menurut Kabid Pemasaran Area I Kementerian Pariwisata, Wawan Gunawan, Helaran Seni Budaya & Pawai Mobil Hias 2018 berjalan sukses.
“Ini acara tahunan dan sudah memasuki pelaksanaan ke-4 kalinya. Tahun ini, kemasan acaranya lebih keren, gaungnya juga lebih terasa. Masyarakat menyambut antusias kegiatan ini,” paparnya.
Helaran Seni Budaya & Pawai Mobil Hias Kota Bogor 2018 dimulai pukul 07.00 WIB. Air Mancur GOR Padjajaran dipilih menjadi titik awal iring-iringan dan pawai mobil hias.
Rombongan bergerak menuju Panggung Utama di Taman Kencana Bogor.
“Helaran Seni Budaya & Pawai Mobil Hias 2018 menjadi atraksi baru warga Bogor. Memang kegiatannya belum sebesar daerah lain, seperti Jember dengan Jember Fashion Carnival, dan lainnya, tapi potensinya sangat besar. Apalagi jarak Bogor tak terlalu jauh dari Jakarta. Tahun-tahun yang akan datang, acara ini bisa berkembang lebih besar,” kata Wawan optimistis.
Keseriusan Pemerintah Kota Bogor terhadap acara ini diperlihatkan dengan kehadiran Walikota Bogor, Bima Arya dan Wakil Walikota Bogor, Dedie A Rachim. Hadir juga perwakilan Kementerian Pariwisata, Mumus Muslim, Danrem, Dandim, Kapolresta Bogor, dan para tokoh-tokoh penting Kota Bogor lainnya.
Sementara itu, Asisten Deputi Pemasaran I Regional II Kementerian Pariwisata, Sumarni, memberikan apresiasi kepada Pemkot Bogor atas terselenggaranya event ini.
“Kementerian Pariwisata memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada Pemkot Bogor terhadap penyelenggaraan Helaran Seni Budaya. Event ini merupakan salah satu kegiatan yang mendukung tujuan Kementerian Pariwisata, yaitu untuk mendatangkan 20 juta wisman dan 270 juta pergerakan wisnus di Indonesia,” tutur Sumarni.
Ia berharap, event ini bisa berjalan berkesinambungan dan menjadi lebih baik setiap tahun.
“Semoga event ini menjadi event annual yang konsisten, sehingga dapat mengangkat nama Kota Bogor sebagai salah satu destinasi Pariwisata di Indonesia,” harapnya.
Kemudian Bima Arya mengatakan, Helaran Seni Budaya Kota Bogor ini diharapkan dapat menjadi identitas Warga Kota Bogor.
“Pemkot Bogor berkomitmen untuk selalu konsisten menyelenggarakan Helaran Seni Budaya ini setiap tahun. Helaran ini bertujuan untuk mempersatukan tradisi dan budaya Kota Bogor dan untuk meningkatkan rasa silih asah, silih asih, silih asuh Warga Kota Bogor dan sekitarnya,” paparnya.
Walikota juga mengimbau kepada masyarakat yang hadir, baik warga Bogor dan luar kota Bogor, untuk dapat memviralkan acara ini.
Helaran ini melibatkan kurang lebih 5 ribu peserta dan dipadati pula oleh puluhan ribu warga Kota Bogor dan sekitarnya.
Menteri Pariwisata, Arief Yahya menyambut gembira pelaksanaan acara ini.
“Festival seperti ini sangat baik dan bisa menjadi identitas sebuah kota. Banyak kota yang memiliki festival untuk menaikkan sektor pariwisata dan akhirnya menjadi identitas, seperti Jember Fashion Carnival, Tomohon International Flower Festival, atau Lampung Krakatau Festival,” paparnya.
Menurut Menpar, dibutuhkan keseriusan kepala daerah untuk bisa mengangkat sektor pariwisata.
“Dibutuhkan CEO commitment untuk memajukan pariwisata sebuah daerah. Dalam hal ini, walikota. Bupati, atau gubernur. Karena, CEO yang memegang arah sebuah kebijakan,” paparnya.(*)