Kabogoh, Komunitasnya Para Pemain Board Game

Sabtu, 11 Agustus 2018 | 16:22 WIB
Kabogoh, Komunitasnya Para Pemain Board Game
Komunitas Kabogoh [Dinda/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Akrab dengan permainan Ular Tangga, Monopoli, Halma atau Scrabble? Ya, permainan-permainan yang populer sejak 90-an dengan menggunakan papan sebagai alat mainnya atau board game ini memang bisa dimainkan segala umur. Mulai anak-anak, hingga orang dewasa pasti masih merasakan serunya bermain board game bersama-sama.

Sayangnya, di Indonesia jenis permainan ini kini tidak terlalu memiliki peminat dibandingkan jenis permainan lain seperti video game, PC game, atau console game. Padahal, ada begitu banyak manfaat yang dimiliki board game, tak hanya untuk kreatifitas tapi juga kecerdasan lho. 

Inilah yang menjadi salah satu alasan berdirinya sebuah Komunitas Board Game Bogor atau yang biasa disingkat Kabogoh. Komunitas yang berdiri pada Agustus 2016 ini, menurut salah satu pendiri Kabogoh, Alvikha, berawal dari salah seorang temannya, sekaligus pendiri Kabogoh yang bernama Azka. Ia mengajak teman-temannya untuk melakukan play testing (sebutan untuk menguji prototype game yang sedang dikembangkan). 

Komunitas Kabogoh [Instagram]
Komunitas Kabogoh [Dinda/Suara.com]

"Setelah sesi play testing selesai, kita pikir "Kenapa nggak kita rutinin aja?". Akhirnya sampai sekarang kita pun masih terus kumpul dan main bareng. Salah satu hal yang melatarbelakangi adalah, kita beranggapan kalau sebenernya orang Indonesia itu udah nggak asing dengan permainan-permainan seperti ini. Karena itu komunitas ini menjadi salah satu jalan untuk memperkenalkan hobi ini juga," jelas dia. 

Baca Juga: Ganda Campuran Tuntaskan Latihan Khusus di Kudus

Apalagi, lanjut dia, kegiatan bermain ini lebih positif dilakukan saat berkumpul bersama teman-teman dan mengurangi ketergantungan setiap orang dengan gadget. Mengingat, di zaman teknologi yang maju seperti saat ini, meski sedang berkumpul, setiap orang biasa sibuk dengan gadget mereka masing-masing, sehingga lupa bagaimana caranya untuk berkomunikasi secara langsung. 

Inilah yang menjadikan board game memberikan pengalaman bermain dan sosialisasi dengan cara yang berbeda. Bukan cuma itu, Alvikha juga menekankan bahwa board game dapat menstimulasi otak, di mana kita seakan "dipaksa" untuk berpikir menggunakan strategi terbaik untuk mengungguli lawan. 

"Buat saya sendiri, efeknya kerasa banget. Karena dari dulu lebih sering main video game, jadi gak terbiasa. Setelah beberapa sesi, saya jadi bisa berpikir lebih analitis. Nggak jarang juga, board game mendekatkan orang-orang," tambah dia.

Lewat Kabogoh inilah, akhirnya kumpul banyak orang yang sama-sama memiliki ketertarikan terhadap board game. Anggotanya pun bertambah mencapai 43 orang. Biasanya, lanjut Alvikha, para anggota akan melakukan Play Date sebulan sekali di setiap hari Sabtu. 

Komunitas Kabogoh [Dinda/Suara.com]
Komunitas Kabogoh [Dinda/Suara.com]

Play Date sendiri, jelas dia adalah acara main yang biasanya diadakan di kafe atau tempat lainnya yang terbuka untuk umum. Tujuannya tentu saja untuk lebih mengenalkan board game ke masyarakat luas. Selain itu, adapula No Board Game Day, yaitu hari dimana para anggota berkumpul dan melakukan berbagai aktivitas di luar board game, mulai dari jalan-jalan, nonton, atau makan bareng. 

Baca Juga: Statistik Fred Saat Debut untuk Manchester United di Liga Inggris

"Tujuan No Board Game Day ini supaya member-membernya lebih akrab dan lebih mengenal satu sama lain. Karena kadang-kadang kita kalo main suka kebawa suasana dan kelewat kompetitif, nah No Board Game Day ini ngebantu untuk menghilangkan stres selama main," ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI