Agar Sumber Air Tetap Terjaga, Ayo Lakukan Ini!

Jum'at, 10 Agustus 2018 | 18:00 WIB
Agar Sumber Air Tetap Terjaga, Ayo Lakukan Ini!
Seminar tentang Ketersedian Sumber Daya Air [Firsta/Suara.com]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pertumbuhan populasi dunia yang meningkat, ternyata tidak dibarengi dengan ketersediaan sumber air bersih yang cukup. Padahal setiap harinya manusia membutuhkan air bersih setidaknya 135 liter air untuk mandi, minum, mencuci hingga buang air.

Di sisi lain, daerah aliran sungai (DAS) di beberapa tempat di Indonesia memikul beban amat berat, sehubungan dengan tingkat kepadatan penduduknya yang semakin tinggi.

Hal itu terlihat dari daerah aliran sungai yang semakin menurun, meningkatnya tanah longsor, erosi dan sedimentasi, banjir, hingga kekeringan.

Dr. Gunawan Wibisono, Ahli Hidrologi Universitas Merdeka Malang menjelaskan, daerah aliran sungai memiliki fungsi yang sangat strategis dalam menunjang sistem kehidupan, baik masyarakat di bagian hulu maupun hilir.

Baca Juga: Sandiaga Uno Cawapres, Sang Ayah: Siapa Suruh ke Politik?

"Pertambahan penduduk dan daerah aliran sungai yang bermasalah tidak hanya menyebabkan berkurangnya pasokan air tetapi juga distribusi sumber air yang tidak merata," ujar Gunawan dalam acara Kopi Sore yang dihelat Danone-Aqua di Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Masyarakat harusnya turut serta terlibat dalam upaya konservasi sumber air dengan membuat sumur resapan. Sesuai namanya, sumur resapan berfungsi untuk menampung air hujan yang jatuh ke tanah. Dengan sumur resapan ini, jumlah air hujan yang diserap ke tanah menjadi lebih besar sehingga dapat dimanfaatkan sewaktu-waktu ketika musim
kemarau tiba.

"Apabila rumah yang terbiasa memiliki sumur resapan, tidak akan kekurangan air karena mereka punya cadangan," tambah dia.

Sementara itu, di Pasuruan Jawa Timur, sekelompok masyarakat melakukan pengelolaan sumber air dengan menggandeng 13 kelompok tani yang terdiri dari 174 petani dengan total lahan seluas 106,6 hektare di tujuh desa di Pasuruan.

Perwakilan Gerakan Rejoso Kita, Musmin Nuryandi, menjelaskan, pihaknya meminta petani di hulu dan tengah daerah aliran sungai Rejoso untuk menerapkan kegiatan konservasi, antara lain mempertahankan atau menanam tanaman keras, menanam rumput sebagai penguat teras, serta membuat rorak.

Baca Juga: Andhika Pratama Gantikan Peran Ussy Sulistiawaty di Rumah

"Dukungan yang didapat Gerakan #RejosoKita memberi harapan bahwa ketersedian air bersih bisa dijaga. Kami rasa upaya pengelolaan daerah aliran sungai terpadu ini perlu dilakukan di seluruh DAS di Indonesia," tandas Musmin.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI