Suara.com - Peneliti dari University of Illinois, Brian Ogolsky memenukan hubungan yang harmonis ternyata tidak menjamin hubungan itu bakal langgeng lho. Bahkan hubungan awet justru dimiliki oleh pasangan-pasangan yang sering bertengkar.
Peneliti mengambil sampel dari 376 pasangan usia sekitar 20-an dan melakukan pengamatan selama sembilan sebulan. Ternyata, pasangan yang sering terlihat tak harmonis mampu mempertahankan hubungan lebih lama.
Nah, apakah kamu dan kekasih termasuk 4 tipe pasangan yang mampu memelihara hubungan tahan lama? berikut ulasannya seperti dilansir dari Realsimple.
Pasangan drama
Baca Juga: Teror Bom Molotov di Rumah Kapitra, Polisi Periksa 5 CCTV
Jangan heran mengapa pasangan drama bisa punya hubungan awet. Mereka sudah banyak mengalami masalah, termasuk persoalan sepele yang semestinya tak perlu diributkan. Keadaan-keadaan pasang-surut itu membuat mereka terus belajar dan bertahan dalam komitmen. Mereka fokus mewujudkan hubungan besar. Drama yang terjadi memberi tahu satu sama lain tentang harapan masing-masing di antara mereka.
Pasangan yang sering terkena musibah
Musibah yang terus menimpa suatu pasangan mengajarkan mereka untuk saling menguatkan dan peduli satu sama lain. Mereka tumbuh dan belajar bersama-sama untuk keluar dari kesulitan. Kisah mereka biasanya menarik, sebab, hubungan yang terjaga bukan karena selalu diwarnai suka, tetapi duka dan kesulitan yang mereka hadapi bersama.
Pasangan sosial
Pergaulan yang luas membuat pasangan ini saling menghargai dan saling mengandalkan. Mereka menganggap tidak ada yang lebih hebat dari salah satu di antara mereka. Sehingga mereka akan saling membutuhkan demi menjadi sinergi yang baik.
Baca Juga: Ria Ricis Marah-Marah pada Polres Tulungagung, Ada Apa?
Pasangan yang fokus
Ini adalah pasangan yang saling bergantung. Mereka fokus meningkatkan kualitas hubungan menuju level yang lebih dalam. Pasangan yang ada dalam hubungan ini punya tingkat kesadaran tinggi tentang bagaimana menjalani hubungan, memperlakukan pasangan, dan apa yang harus dilakukan terhadap pasangannya.
Selama periode penelitian sembilan bulan, Ogolsky mengamati peserta tentang seberapa besar komitmen mereka untuk menikahi pasangan apa alasannya. Hasilnya, pasangan dramatis berpotensi memiliki hubungan lebih awet karena mereka berhasil mengikis masalah-masalah kecil.
Sementara hubungan yang berfokus pada pasangan berada di urutan kedua dan memiliki kesempatan tertinggi untuk tetap bersama dan bahagia dalam jangka waktu panjang,