Suara.com - Usia 20an dianggap sebagai fase terbaik dari kehidupan seseorang. Anda masih muda, enerjik dan baru saja senang memulai mengeksplorasi apa yang ada di kehidupan Anda.
Tetapi, dalam hal percintaan dan menjalin hubungan serius, usia 20an bukanlah usia yang tepat untuk memulainya. Apa alasannya? Berikut penjelasan yang dilansir dari Times of India.
1. Masalah karier
Usia 20an adalah saat di mana Anda sedang mencari tahu apa yang ingin Anda lakukan secara profesional dalam hidup Anda. Entah Anda telah memasuki dunia usaha dan bekerja, Anda akan melakukannya dengan semangat untuk meningkatkan jenjang karier.
Baca Juga: Stadion Kanjuruhan Penuh Sesak, Marko Simic Teringat Atmosfer GBK
Pada usia ini pula Anda sedang memiliki ide-ide yang menakjubkan dalam pikiran Anda, berfokus pada waktu, energi, dan 'emosi' untuk membuat proyek impian menjadi kenyataan. Saat Anda sedang memikirkan karier Anda, Anda akan salah jika asmara bisa dikesampingkan. Hubungan serius itu tak bisa menunggu.
2. Anda masih senang mengeksplorasi diri sendiri
Saat Anda belum yakin tentang apa yang sebenarnya Anda cari pada pasangan, bagaimana Anda dapat berkomitmen untuk suatu hubungan? Anda mungkin sering berekspektasi tentang hubungan dari film romantis dan membaca kisah dongeng, namun dalam kenyataannya, Anda mungkin tidak bisa mendapatkan hal ini.
3. Jangan buru-buru menikah
Pernikahan adalah komitmen seumur hidup. Karenanya, ini adalah salah satu keputusan paling penting yang Anda ambil dalam seluruh hidup Anda.
Baca Juga: Polisi Beberkan Alasan Dipo Latief Polisikan Nikita Mirzani
So, Anda memiliki pilihan untuk bertemu orang-orang baru, memahami pengalaman hidup mereka, hingga berkencan dengan orang-orang yang Anda anggap menarik. Untuk itulah jangan buru-buru menikah.
Di laman berikutnya Anda mesti paham akan kebutuhan Anda.
4. Pahami kebutuhan Anda
Sebelum Anda membuat komitmen kepada seseorang, Anda perlu memahami kebutuhan dan emosi Anda. Ya, usia 20an adalah saat ketika Anda aktif secara seksual dan emosional dan dapat memahami apa yang diinginkan oleh tubuh dan pikiran Anda. Tidak ada gunanya bermain dengan perasaan seseorang ketika Anda tidak yakin dengan kebutuhan Anda sendiri.
5. Masalah komitmen
Ketika Anda masih berurusan dengan hormon, karier, seksualitas, kebutuhan emosional dan banyak hal lainnya, memiliki komitmen kepada seseorang tentang masa depan bukanlah hal yang bijak.
Anda tidak pernah tahu di mana Anda bekerja dalam enam bulan ke depan, Anda mungkin ingin melakukan perjalanan sendiri, menikmati petualangan atau apa pun. Pastinya, akan sulit menjalani banyak hal yang benar-benar Anda inginkan sambil memikirkan perasaan pasangan Anda dan meminta izin darinya.