Menebar Semangat Hidup di Komunitas Rumah Ramah Rubella

Sabtu, 04 Agustus 2018 | 11:30 WIB
Menebar Semangat Hidup di Komunitas Rumah Ramah Rubella
Komunitas Rumah Ramah Rubella yang didirikan Yunelia: orangtua dengan anak terpapar Rubella tidaklah sendirian [Foto: Dokumentasi Rumah Ramah Rubella].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pernah terpapar Rubella saat hamil sehingga buah hatinya berkebutuhan khusus tak membuat Yunelia (46) larut dalam kesedihan, ia justru tergerak mendirikan Komunitas Rumah Ramah Rubella untuk memotivasi orangtua lainnya yang juga memiliki anak berkebutuhan khusus akibat Rubella.

Yunelia menceritakan putra keduanya, Zikra Nadhifsyah (10) terdiagnosis sindrom Rubella kongenital (congenital Rubella syndrome)  saat lahir.

Saat itu Nadhif lahir dengan berbagai kelainan seperti jantung bocor, mata putih karena katarak, tuli dan microsefali, di mana lingkaran kepala kecil. Tidak hanya itu, Nadhif juga mengalami gangguan perkembangan motorik.

Bertolak ke belakang, perempuan yang kerap disapa Inel ini mengaku bahwa saat hamil ia terinfeksi virus Rubella. Hal ini diketahuinya ketika muncul ruam merah disertai demam sekitar tiga hari.

Baca Juga: Demi Shakira, Denada dan Jerry Aurum Kompak Lagi

Ia yang saat itu tinggal di Makassar, Sulawesi Selatan, sebenarnya telah mewanti-wanti dokter untuk memberikan suntik MMR sebelum hamil anak kedua. Hal ini dilakukannya setelah membaca buku seputar kehamilan dan menyadari bahwa penularan virus campak dan Rubella saat hamil bisa membahayakan janin.

"Jadi waktu 2007 saya lepas KB spiral di dokter karena rencana punya anak kedua. Nah, di saat itu saya sekalian tanya ke dokter perlunya vaksin MMR, karena dahulu gondong juga masuk dalam vaksin ini. Saat itu dokter menyatakan kasus campak Rubella sangat jarang. Saya percaya saja sampai akhirnya hamil, dan tubuh  saya muncul ruam-ruam merah," kisah Inel ketika ditemui dalam konferensi pers Imunisasi MR Tahap 2 di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, belum lama ini.

Merasa kondisinya tak wajar, Inel melakukan pemeriksaan TORCH untuk menilai ada tidaknya risiko mengidap Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus dan Herpes. TORCH sendiri merupakan sekelompok infeksi yang berisiko ditularkan dari ibu hamil kepada janinnya.

Komunitas Rumah Ramah Rubella ketika menghadiri sebuah acara talkshow. (Foto Dok Rumah Ramah Rubella)
Komunitas Rumah Ramah Rubella ketika menghadiri sebuah acara talkshow. (Foto Dok Rumah Ramah Rubella)

"Ternyata hasil pemeriksaan TORCH menyebutkan bahwa  saya terpapar Rubella. Akhirnya dokter sarankan untuk menggugurkan bayi saya. Tetapi siapa yang tega menggugurkan anak sendiri, akhirnya saya pertahankan dan oleh dokter diberi antivirus," tambahnya.

Tak ingin orang lain punya pengalaman serupa, Yunelia mendirikan komunitas Rumah Ramah Rubella bersama perempuan lain yang terinfeksi Rubella selama kehamilan yakni Grace Amalia. Pertemuannya dengan Grace pun terjadi tak sengaja melalui media sosial Facebook.

Baca Juga: Mortir Zaman Penjajahan Ditemukan di Kebun

"Saat anak saya lahir saya hijrah ke Jakarta untuk memastikan dia mendapatkan perawatan terbaik. Waktu itu saya merasa seperti sendirian menghadapi kondisi ini. Akhirnya saya cari informasi terkait anak yang kena Rubella dan bertemulah dengan akun Grace yang juga aktif berbagi ceritanya di Facebook," tambah dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI