Suara.com - November lalu, putri Presiden Joko Widodo, Kahiyang Ayu menarik perhatian masyarakat Indonesia karena menggelar pesta pernikahan adat Batak di kampung halaman sang suami, Bobby Nasution, di mana Kahiyang tampak cantik dengan kebaya lengkap Mandailing yang bernuansa merah keemasan.
Tampaknya kecantikan yang terpancar dari Kahiyang saat mengenakan kebaya tersebut berhasil menarik calon pengantin zaman now untuk menggunakan konsep pernikahan dengan adat Mandailing.
Desainer kenamaan, Zainal Arifin pun mengapresiasi minat masyarakat yang tinggi untuk menikah menggunakan adat tradisional.
"Yang namanya budaya pasti sangat bagus sekali kalau bisa dilestarikan. Mandailing ini pakaian wanitanya kebaya dan bulang. Sedangkan untuk laki-laki namanya ampu warna hitam. Untuk bajunya seperti jas beskap berselendang," ujar dia dalam temu media Gebyar Pernikahan, di Jakarta, Rabu (1/8/2018).
Baca Juga: Intip Dian Sastrowardoyo Keliling 5 Negara Yuk! Life Goals Banget
Zainal menambahkan meski menggunakan adat mandailing, pengantin perempuan bisa menggunakan songket Palembang untuk bawahan kebaya. Alasannya, songket Palembang didominasi warna yang cerah sehingga cocok dipadukan dengan kebaya mandailing yang juga berwarna cerah.
"Kebaya modern dipadu dengan songket Palembang sangat cantik. Kenapa songket Palembang, karena songket ini mewakili hampir seluruh Sumatera dari Aceh sampai Lampung," terangnya.
Zainal menuturkan bahwa mengombinasikan sentuhan modern dengan tradisional untuk busana pernikahan memang sah-sah saja. Namun tentu saja ada hal-hal yang tidak boleh dihilangkan dari adat itu sendiri.
"Kain songket misalnya, ini kan warisan nusantara tapi bisa kok dikombimasikan dengan sentuhan modern. Tinggal kita pakai ornamen adat yang akan kita gunakan. Jadi yang penting tidak boleh menghilangkan esensi budaya itu sendiri," tandas dia.
Baca Juga: Mengenal Ameyoko, Tempat Belanja Makanan Halal di Jepang