Suara.com - Tahukah Anda bahwa ada mumi biksu di Jepang? Apabila Anda berkesempatan liburan ke Jepang, uji nyali Anda di Kuil Dainichi-Boo yang terletak di Gunung Yudono.
Di Kuil Dainichi-Boo Jepang terdapat mumi biksu yang berumur lebih dari puluhan tahun lengkap dengan jubah kebesaran.
Yang membedakan mumi biksu di Jepang dengan mumi di Mesir adalah mumi di Jepang tidak dibalsemi, tetapi melalui ritual yang sangat mengerikan.
Mumifikasi biksu di Jepang dilakukan biksunya sendiri, khususnya di prefektur Yamagata, bagian utara, Jepang. Ritual ini telah dimulai sejak abad 11 sampai abad 19.
Perlu dicatat bahwa saat itu, pemerintah Jepang menganggapnya sebagai bentuk bunuh diri.
Meski demikian, masih ada orang yang melakukan praktik tersebut, bahkan setelah ada keputusan yang menentangnya.
Praktik mumifikasi biksu di Jepang ini pertama kali diperkenalkan oleh biksu bernama Kukai, pendiri sekolah Buddha Shingon pada awal abad 9.
Nah, pada masa setelah Kukai meninggal, hagiografinya muncul dan mengatakan bahwa Kukai sebenarnya tidak meninggal, melainkan memakamkan dirinya sendiri dalam kondisi meditasi khusus.
Dinukil dari hagiografi Kukai, saat kemunculannya kembali nanti, yaitu jutaan tahun di masa depan, Kukai akan membantu orang lain naik ke nirwana.
Para biksu Yamagata Shingon sampai sekarang merupakan yang paling banyak mencoba untuk menjadi 'Buddha hidup' dengan bertransformasi sebagai mumi biksu Jepang.
Penasaran ritual para biksu untuk menjadi mumi biksu di Jepang?