Suara.com - Bogor menjadi salah satu tujuan wisatawan dari berbagai daerah untuk dikunjungi terutama saat akhir pekan. Selain potensi wisata alamnya yang indah, Bogor juga menawarkan aneka kuliner khasnya yang patut untuk dicicipi.
Salah satu kuliner khas Bogor yang langka yakni Asinan Jagung Bakar. Ya, mungkin bagi segelintir orang memang asing mendengar kuliner tersebut.
Biasanya, asinan yang kita ketahui berbahan dasar sayuran atau buah-buahan bukan dari jagung bakar.
Namun jangan salah, kuliner satu ini mempunyai cita rasa unik serta membuat siapapun yang mencoba ketagihan. Ada satu lapak penjual asinan jagung bakar tertua yaitu Asinan Jagung Bakar Pak Sabur di Jalan Suryakencana, Bogor Tengah, Kota Bogor.
Nama Asinan Jagung Bakar Pak Sabur ini diambil dari nama penjualnya sendiri yang bernama Sabur (57). Sabur mengaku kuliner asinan jagung bakar khas Bogor ini sudah ada sejak tahun 1968 silam.
"Bapak saya yang pertama jualan asinan ini. Kalau saya baru jualan tahun 1980," kata Sabur saat berbincang dengan Suara.com Sabtu (28/7/2018).
Kesegaran kuah asinan yang dipadukan dengan jagung bakar manis membuat asinan cita rasa makanan unik. Untuk kuahnya, Sabur meraciknya sendiri dari resep orangtuanya. Hal itulah yang membuat rasa asian Sabur ini berbeda dari yang lain.
Dalam penyajiannya makanan ini tergolong sederhana. Mula-mula jagung manis ia bakar hingga masak menggunakan arang. Kemudian disisir menggunakan pisau hingga bijinya terlepas dari bonggolnya.
Untuk satu porsi asinan jagung bakar biasanya, Sabur memerlukan satu bonggol jagung yang telah dibakar.
Setelah disisir ke dalam mangkuk, jagung tersebut diberi irisan timun, gula, dan garam. Untuk takaran gula dan garam Sabur lebih mengandalkan pengalamannya, yakni satu atau dua sendok gula dan sedikit garam sebagai tambahan penyedap rasa.
"Yang beda dari penjual yang lain itu dikuahnya. Resepnya saya dapat dari ayah saya dulu juga tidak ada yang dikurangin jadi rasanya tetap terjaga sampai sekarang. Bedanya kalau dulu pakai jagung biasa, sekarang jagung manis. Itu aja sih," bebernya.
Kemudian, Sabur menyiram jagung bakar itu dengan kuah asinan racikannya. Tak ketinggalan, kuliner ini juga bisa ditambah sambal berbahan dari cabai rawit segar dan krupuk mie sesuai dengan pesanan pembeli.
Tampilannya yang menggungah selera dengan warna merah dari sambal cuka berpadu kuning dan totol hitam dari jagung bakarnya membuat siapapun yang melihat ingin segera mencicipnya.
Rasa asam, pedas dari kuah dan manisnya jagung juga membuat asinan ini sangat segar dan cocok dimakan siang hari.
Untuk dapat menikmati kesegarannya, Anda hanya perlu merogoh kocek sebesar Rp 20.000 per porsinya. Jika ditambah pelengkap yaitu krupuk mie, harganya menjadi Rp 27.000. Harga tersebut menjadi tidak berarti saat Anda mencicipi makanan khas Bogor ini.
"Biasanya dalam satu hari saya jual 60 porsi asinan. Paling ramai pembeli itu hari Minggu. Banyak orang-orang dari luar Bogor yang tahu asinan ini pada datang buat dijadiin oleh-oleh mereka," tuturnya.
Sabur membuka lapak asinan jagung bakarnya ini mulai pukul 09.00 WIB hingga pukul 16.30 WIB. Jika Anda berkunjung ke Kota Bogor tidak ada salahnya mampir ke tempat ini untuk sekadar mencicipi atau dijadikan buah tangan untuk keluarga di rumah. (Rambiga)