Ditanya Definisi Bahagia, Air Mata Titi Kamal Tumpah

Jum'at, 27 Juli 2018 | 20:04 WIB
Ditanya Definisi Bahagia, Air Mata Titi Kamal Tumpah
Titi Kamal dan suaminya, Christian Sugiono di Jakarta, Jumat (27/7). [Suara.com/Firsta Nodia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Air mata Titi Kamal tumpah saat ditanya tentang definisi bahagia. Pemeran Maura dalam film Ada Apa Dengan Cinta itu mengenang bagaimana ia tumbuh dalam keluarga yang saling mengasihi. Hal itulah yang menjadi dasar bagi dirinya untuk menularkan kebahagiaan di keluarga kecilnya bersama Christian Sugiono.

"Saya tumbuh di keluarga yang anaknya lima, saya paling kecil. Saya sangat disayang. Ibu dan bapak saya senang menghabiskan waktu bersama-sama. Makan pun harus bersama-sama. Kami tumbuh dengan saling sayang dan saling support," ujar Titi di Jakarta, Jumat (27/7/2018).

Ia menambahkan, sebagai orangtua, mendiang ayahnya berpesan bahwa dalam tujuan terbesar dalam hidup haruslah bahagia. Hal ini ditunjukkan kedua orangtuanya dengan sangat menyayangi kelima anak-anaknya termasuk Titi.

"Dengan saling sayang kita bisa memberi aura positif untuk orang sekitar. Kita juga lebih kreatif dalam melakukan apapun, lebih percaya diri. Belajar dari situ aku selalu ingin bahagia," tambah Titi.

Hal ini pun coba ditanamkan Titi pada buah hatinya, Arjuna Zayan Sugiono dan Kai Attar Sugiono. Ia selalu berusaha untuk membuat kedua anaknya bahagia. Karena Titi yakin, kebahagiaan akan membuat anak-anak menjadi kreatif dan percaya diri.

"Aku selalu tahu anak selalu mengingat masa kecil. Jangan sampai kita memperlihatkan kesedihan ke dia atau membuat anak sedih. Kalau aku lagi sedih aku enggak pengin Juna melihat aku. Kalau bisa anak selalu melihat kita bahagia. Sehingga dia merasa selalu bahagia sehingga dia terus kreatif dan percaya diri," tambah dia.

Salah satunya ditunjukkan Titi dengan selalu mengawali aktivitas bersama keluarganya melalui pelukan hangat. Ketika akan makan bersama, anak-anaknya pun telah terbiasa mendaratkan pelukan, begitu juga ketika akan tidur.

"Aku sama Tian selalu setiap sebelum makan ayo kita family time dulu, pelukan dengan anak-anak. Di kamar kita pelukan, family time. Jadi di pikiran dia family number one. Yang mengharukan pas terima rapor Juna ketika dikasi kertas kosong gambarnya selalu famili," sambungnya lagi.

"Segitu besarnya makna kebahagiaan bersama keluarga di Juna. Kalau bisa selama dia kecil punya memori yang indah yang diingat sampai besar," ujarnya berharap.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI