Satu kali melakukan arung jeram, peserta akan menyisir sungai selama kurang lebih satu sampai dua jam.
"Kalau start 11 km, mulai dari desa Muara. Untuk yang 7 km, mulai dari Caringin. Keduanya finish di Ciherang Pondok," tambah Zainal.
Untuk biaya, Zainal mengatakan biaya start 11 km adalah Rp 250 ribu dan Rp 200 ribu per orang untuk arung jeram sepanjang 7 km.
Lalu, apa saja sih yang bisa Anda nikmati? Selain sensasi menguji adrenalin, Anda juga dapat menikmati berbagai macam pemandangan, hutan di tengah kota, termasuk jika beruntung, melihat kereta Bogor-Sukabumi yang sesekali melintas di atas sungai.
Baca Juga: Cerita Cisadane, Sumber Air Satu-satunya untuk Bandara Soetta
Sayangnya, aliran sungai Cisadane ini cenderung kotor. Zainal mengaku bahwa ia dan belasan operator arung jeram di sekitar sungai Cisadane selalu mengadakan gerakan Jumsi atau Jumat bersih.
"Kami (operator) setiap Jumat selalu bersih-bersih. Tapi tingkat kesadaran warga sangat kurang dan dorongan pemerintah juga kurang. Kadang kalau kita beri tahu jangan buang sampah ke sungai, lebih galak warga daripada kita."
Padahal kata Zainal, kegiatan wisata yang sudah ada sejak 1998 ini telah menyerap ratusan tenaga kerja lokal mulai dari pemandu, tim penyelamat, hingga sewa jasa mobil pick up untuk membawa wisatawan.
Adeline Tiara, salah satu pengunjung dari rombongan NutriBound 2018 by Nutrifood bercerita mengenai pengalaman pertamanya ikut arung jeram. "Seru. Sayang air sungainya di bawah normal. Jadi serunya cuma di beberapa bagian saja," kata perempuan yang biasa disapa Tiara tersebut.
Terlepas dari itu semua, Zainal maupun Tiara mengakui kalau aliran sungai Cisadane merupakan aliran sungai yang paling aman terutama bagi anak-anak.
Baca Juga: Kaltim dan Papua Meriahkan Festival Cisadane
"Ini salah satu yang paling aman kalau dibanding Citarik, Cicatih. Pertama karena titik jeram tidak besar, kedua titik kumpul tim penyelamat juga lebih banyak dan lebih cepat dan ketiga, dekat dengan rumah sakit," tambahnya.