Suara.com - Berkumpul untuk membuat karya film pendek adalah kegiatan rutin yang kerap dikerjakan oleh puluhan anak muda anggota Komunitas Film Pendek Jakarta (KFPJ).
Ya, komunitas tersebut merupakan wadah kecil-kecilan bagi para pemula di bidang film yang digagas oleh tiga anak muda asal Jakarta. Mereka adalah Muchamad Rizky Adam, Kemal Fuadi dan Alvarozi.
BACA JUGA: Ini Penampakan Istana Tempat Tinggal Ratu dan Pangeran Inggris!
Meski masih berskala kecil, Komunitas Film Pendek Jakarta ini telah menelurkan empat film pendek yang masing-masing berjudul Dear Diary, 108, Imaji dan Vlogue.
"Semuanya bisa ditonton di Youtube," kata pendiri KFPJ, Muchamad Rizky Adam kepada Suara.com.
BACA JUGA: Jaket dari Gucci Ini Mirip Jaket Ojek Online, Harganya Wow Banget
Lelaki yang akrab disapa Chocho tersebut bercerita, Komunitas Film Pendek Jakarta dibentuk pada 3 Maret 2015 dengan nama awal Red Dot Cinema
"Namanya dulu Red Dot Cinema dan hanya bergerak di bidang cinematography. Tapi orang mikir, Red Dot apa sih, makanya ganti jadi Komunitas Film Pendek Jakarta," terangnya.
BACA JUGA: Pelampung Peti Mati Pink Lagi Hits, Berani Coba?
Lewat komunitas ini, anggotanya tidak hanya diberi ruang untuk belajar menjadi sutradara, tetapi juga bagian artistik, penulisan naskah hingga masalah post produksi. "Kita sama-sama belajar dan kita hobi buat film," imbuh Chocho singkat.
Hingga saat ini, Komunitas Film Pendek Jakarta telah memiliki 30 anggota tetap dan aktif membuat karya. Satu yang menarik, puluhan anggota komunitas tersebut berasal dari latar belakang yang berbeda, mulai dari mahasiswa, pekerja media, hingga ibu rumah tangga.
Chocho, yang juga bekerja di salah satu televisi swasta mengakui bahwa membuat film merupakan sebuah hobi yang lumayan mahal. "Mahal, tapi bagaimana cara membuat yang mahal ini jadi low budget," jelasnya.
BACA JUGA: Heboh Susu Kental Manis, Ini Cara Komsumsi yang Benar
Beruntung, komunitas ini memiliki kenggotaan yang solid serta mendapat bantuan dana produksi dari salah satu aktor Tanah Air yang peduli terhadap eksistensi komunitas pembuat film.
Sekali produksi dengan durasi film 10 sampai 15 menit, kata Chocho, membutuhkan dana rata-rata sebesar Rp 3 juta. "Biasanya mahal karena sewa alat dan sewa tempat," ujarnya lagi.
Meski kerap harus mengeluarkan dana dari kantung masing-masing, Chocho mengatakan, bergabung dengan komunitas seperti ini dapat menambah relasi, wawasan, pengetahuan, serta pengalaman pada anggota yang 'mempercantik' fortofolio mereka.
BACA JUGA: Akibat Vaginismus, Perempuan Ini Tak Bisa Bercinta
Dalam waktu dekat, anggota KFPJ akan mulai memproduksi film kelima mereka. Chocho juga berharap bila salah satu film yang telah diproduksi mampu unjuk gigi dalam ajang-ajang festival film pendek Tanah Air. "Kita tidak pernah ngejar target menang festival, yang penting buat karya," terangnya bersemangat.
Nah, bila Anda Tertarik bergabung dengan komunitas ini, bisa langsung ke Taman Menteng setiap Minggu sore, atau ikuti akun sosial media KFPJ di @filmpendekjkt.