Batik Tulis, Kamu Wajib Punya Minimal 1 di Lemari

Jum'at, 06 Juli 2018 | 17:30 WIB
Batik Tulis, Kamu Wajib Punya Minimal 1 di Lemari
Batik tulis tradisional di Sidoarjo ini berpusat di Jetis sejak tahun 1675 atau 341 tahun silam.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kain batik tak lagi identik dengan kesan tradisional yang hanya disukai oleh orang tua. Semakin banyak orang muda, bahkan generasi milenial yang menyukai kain batik, entah baju atau celana bermotif baik, kain, atau pashmina. Apakah kamu salah satunya? Jika ya, coba upgrade koleksi batikmu dengan batik tulis.

Ayu Diah Pasha, Ketua Umum Ikatan Pecinta Batik Nusantara, mengatakan eksistensi batik tulis kini semakin menurun. Hal itu disebabkan rendahnya perhatian dan daya beli masyarakat terhadap batik tulis, yang merupakan batik asli nusantara. Itulah mengapa ia berharap generasi milenial yang akan menjadi para penerus bangsa memiliki kecintaan pada batik tulis. Kepada Suara.com, ia membeberkan 4 alasan mengapa kamu sebagai generasi milenial harus punya batik tulis di lemari.

Melestarikan budaya
Membeli batik tulis berarti melestarikan budaya lokal, karena batik tulis dibuat oleh tangan pengrajin batik berbakat. "Membeli batik tulis, artinya kita menghargai pekerjaan para pengerajin yang mengerjakannya, yang sebagian besar adalah ibu-ibu yang usianya sudah tua. Kalau peminat batik tulis terus menurun, siapa lagi yang tertarik ingin meneruskan tradisi membatik ini? Apabila peminat batik tulis ada dan meningkat, maka tradisi membatik khas nusantara akan terus terpelihara dan lestari," katanya.

Memberi lapangan kerja
Seiring dengan menurunnya pembeli batik tulis, membuat produksi batik tulis pun menurun. Tetapi jika pembeli batik tulis ada terus, maka hal ini akan membuka lapangan kerja bagi pengrajin batik agar semakin giat membatik. "Skill dan bakat membatik perempuan-perempuan di Indonesia tersalurkan dan bisa menghasilkan," ucap Ayu.

Baca Juga: Sosok Abdullah, Pemilik Bom Pasuruan Eks Teroris Kalimalang

Kualitas yang lebih baik
Dari segi kualitas, tentu batik tulis jauh lebih baik daripada batik cap atau batik print. Batik tulis juga memiliki nilai seni tinggi. "Lebih baik punya satu batik yang bagus, yaitu batik tulis asli, daripada punya banyak tapi kulaitasnya biasa saja," ucap Ayu.

Sebagai identitas
"Sebagai orang Indonesia yang memiliki kain tradisional batik, masa anak mudanya nggak punya batik tulis? Minimal punyalah satu batik tulis. Entah itu kain, shawl, kemeja, rok, atau yang berhijab ya punya jilbab batik. Kalau belum punya uang untuk beli batik tulis, beli saja batik cap atau kombinasi cap dan tulis," sambungnya.

Dari segi harga, batik cap atau batik tulis dan cap harganya masih di tengah-tengah, atau bisa juga pilih batik tulis yang motifnya sedikit. "Daripada beli celana jeans brand luar negeri yang harganya Rp 500-600 ribu, lebih baik beli batik tulis. Hitung-hitung koleksi. Jangan berpikir sebaliknya, justru dahulukan membeli produk dalam negeri," tutup Ayu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI