Arie menjelaskan bahwa Mama Toko Kue menghadirkan lebih dari 50 jenis panganan tradisional Makassar. Selain itu ada pula ragam menu makanan utama bagi Anda yang ingin mengisi perut.
"Kue-kue Bugis ini umumnya disajikan saat momen spesial seperti pernikahan sehingga sulit didapat. Tapi di Mama Toko Kue ini setiap hari selalu ada," tambah dia.
Salah satu kudapan khas yang kerap ditemukan di Makassar adalah Barongko. Menurut Arie, barongko pada dasarnya sama dengan nagasari yang tersohor di Pulau Jawa. Bedanya pada barongko, pisang diolah bersama tepung lalu dikukus dan disajikan dengan pembungkus daun pisang.
Rasanya cukup manis dengan tekstur yang lembut. Barongko, kata Arie kerap disajikan pada acara pernikahan atau perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW.
BACA JUGA: Rutin Olahraga Pagi, Rasakan Lima Manfaat Menakjubkan Ini
Ada pula Bayao Nibalu berwarna kuning seperti dadar gulung tapi berisikan durian. Di Makassar, kata Arie, terdapat Duren Palopo yang rasanya tak kalah legit dengan durian Medan.
"Bayau ini dulunya adalah makanan para raja atau bangsawan. Mungkin karena bahan pembuatannya yang mahal karena butuh kuning telur, gula pasir dan durian sehingga hanya kalangan mereka yang bisa menikmati," terang Arie merinci.
Menu lain yang menjadi primadona di Mama Toko Kue adalah Sanggara. Dalam bahasa bugis, sanggara bermakna pisang. Ya, Sanggara Belanda memang populer di zaman penjajahan Belanda yang menjelaskan camilan berupa pisang goreng dengan isian kacang yang dibumbui dengan gula, mentega dan keju. Sementara versi gurihnya ada Sanggara Pepe yang merupakan pisang bakar disantap dengan sambal.
BACA JUGA: Ingin Turunkan Kadar Kolesterol, Batasi Konsumsi Kelapa
Nah, menu lain yang harus Anda jajal adalah Es Pisang Ijo. Sudah bertandang ke Makassar belum sah jika tidak menjajal es satu ini.